Presiden Prancis Tak Merasa Bersalah, Bamsoet: Berpotensi Pecah Belah Kerukunan Umat Beragama

- 5 November 2020, 22:35 WIB
Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo/ youtube.com/ Bamsoet Channel
Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo/ youtube.com/ Bamsoet Channel /


PR CIREBON - Presiden Prancis, Emmanuel Macron saat ini sedang memanen hasil akibat pernyataannya yang kontroversial dan membuat umat Islam seluruh dunia mengecam dirinya.

Namun tampaknya Macron masih tidak mengubris kecaman itu dan mengatakan bahwa dirinya menolak terhadap kekerasan.

Beberapa waktu lalu Presiden RI Joko Widodo menanggapi pernyataan Macron tersebut yang menegaskan bahwa pernyataan tersebut tidak benarkan dan menyakiti hati umat Islam.

Baca Juga: Tanggapi Tudingan Mahfud MD Soal Kepulangan Habib Rizieq, FPI Beri Penjelasan

Selanjutnya datang dari Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo yang akrab dipanggil Bamsoet mendukung sikap tegas Presiden Joko Widodo dan Presiden Turki, Erdogan yang mengecam keras pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

"Sebagai Pimpinan MPR RI, saya mendukung sikap tegas Presiden Jokowi dan Presiden Turki Erdogan yang turtu mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang berpotensi memecah belah kerukunan antar umat beragamana di dunia," kata Bamsoet, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Bamsoet menyatakan hal tersebut dalam pertemuan dengan Ketua Majelis agung Nasional Turki, Mustafa Sentop, di Ankara.

Baca Juga: Hasil Penelitian Sebut Main Ponsel Sebelum Tidur Dapat Naikkan Berat Badan, Berikut Penjelasannya

Dirinya mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama muslim sudah sepatutnya mendukung kecaman keras Presiden Erdogan terkait pernyataan Presiden Prancis yang dinilai menghina Islam.

Menurut Bamsoet, Indonesia harus menyuarakan perdamaian karena agama apapun tidak pernah mengajarkan untuk saling menghina ajaran agaman lain atauppun berbuat kekerasan.

"Dalam ajaran Islam mengatakan mereka yang bukan saudaramu dalam seiman adalah saudaramu dalam kemanusiaan. Islam adalah rahmatan lil alamin. Jika penduduk muslim mengamalkan Islam yang rahmatan lil alamin, niscaya benturan antar peradaban yang mengatasnamakan agama bisa terhindarkan," ujarnya.

Baca Juga: Mahfud MD Akan Sikat Siapa Saja yang Buat Kerusakan Saat Kepulangan Habib Rizieq

Ketua MPR RI mengungkapkan seharusnya negara berpenduduk muslim seperti Indonesia dan Turki menghadirkan wajah Islam yang harmonis sebagai salah satu contoh bagi umat non-muslim, karena mereka menilai dari perilaku umat muslim.

Berdasarkan pernyataan tersebut, parlemen Turki ikut mendukung MPR RI yang memiliki gagasan membentuk Majelis Syuro Dunia sebagai salah satu forum kerja sama bagi negara yang memiliki sistem parlemen yang sama.

"Itu untuk mengisi ruang kosong yang selama ini ditinggalkan berbagai forum lembaga legislatif internasional seperti International Parliamentary Union (IPU) dan Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), yakni dalam mendorong perdamaian, keamanan, demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM) dan toleransi antar umat beragama," tutur Bamsoet.

Baca Juga: Isu Kecurangan Semakin Sengit, Joe Biden Hampir Kehilangan 138.339 Suara Akibat Salah Ketik

Menurut Bamsoet, MPR RI sebagai lembaga parlemen yang diisi anggota DPR RI dan DPD RI, mendorong Parlemen Turki membantu menyelesaikan hambatan yang terjadi dalam proses negosiasi tersebut.***

 

Editor: Egi Septiadi

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x