Jadwal kunjungan mereka ke Saung Udjo di hari akhir studi lapangan sangat ditunggu-tunggu. Kegiatan di Saung Udjo sangatlah padat dan hanya menerima sekolah atau suatu instansi besar yang dapat menghadiri acara di Saung Udjo.
Tempat ini menjadi area pertunjukan seni sekaligus produksi Angklung, yaitu alat musik tradisional Sunda yang secara turun temurun dilestarikan sebagai seni budaya.
Alat musik Angklung juga bahkan sudah menjadi bagian dari kearifan lokal yang mendunia dan sudah terverifikasi UNESCO sebagai salah satu alat musik yang harus dilestarikan.
Berkunjung ke Saung Udjo juga bertepatan dengan peringatan Hari Wayang Nasional yang jatuh tanggal 7 November 2023.
Baca Juga: Turnamen Golf 106 Tahun PGB: Arief Bustaman dan Firma Allagan Juara
Di tempat ini sengaja ditampilkan pertunjukan seni wayang yang hari itu memilih kisah Gatotkaca sebagai sebuah cerita wayang yang berbeda dari hari-hari pertunjukan sebelumnya.
Tidak hanya kisah wayang, kakak perempuan atau Teteh Amel sang “emcee” Saung Udjo pada kesempatan itu memaparkan detail sejarah singkat tentang berdirinya Saung Udjo dengan gaya dan bahasa yang menarik sehingga mendapat sambutan yang sangat ramah.
Para peserta studi lapangan berada di Saung Udjo selama 3 jam mulai pukul 09.00 sampai pukul 12.00 lalu dilanjut dengan makan siang di halaman belakangnya Saung Udjo sampai pukul 13.00.
Setelah acara kunjungan ke saung Udjo selesai, rombongan kemudian langsung menuju bus masing-masing dan bersiap ke PT PINDAD yaitu pusat industri peralatan militer di Kota Bandung.
Baca Juga: Pelatih Panama Akui Sudah Tidak Sabar Ingin Bertemu Timnas Indonesia