Entaskan Pengangguran, Nadiem Makarim Beri Solusi Konsep 'Nikah Massal' untuk Siswa SMK

- 3 Juli 2020, 14:36 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim //Instagram

PR CIREBON - Disebut bisa menjadi solusi untuk mengentaskan angka pengangguran bagi lulusan SMK, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim berikan solusi berupa konsep 'Pernikahan Massal'.

Nadiem berujar, 'Pernikahan Massal' yang dilakukan antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri akan saling menguntungkan satu sama lain.

"Esensi dari program ini baik SMK maupun industri akan saling menguntungkan," ujar Nadiem dalam webinar di Jakarta.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Kantor PDIP Digeruduk Dua Ormas Sekaligus Terkait PKI? Simak Faktanya

Nadiem lebih lanjut menjelaskan bahwa 'pernikahan massal' antara SMK dan industru tidak hanya sekedar kerja sama biasa. Namun kerja sama yang intens mulai dari penyusunan kurikulum, pembelajaran, hingga praktik kerja industri dirancang secara bersama-sama.

FDikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara, Kurikulum SMK tidak hanya disusun oleh pihak sekolah tetapi juga bersama-sama dengan mitra industri. Tenaga pengajar pun tidak hanya guru di sekolah itu, praktisi di industri pun harus terlibat.

"Kita harus lihat hasilnya mana, surat pernikahannya mana. Surat pernikahan itu tidak sah kalau tidak ada perjanjian rekruitmen," kata Nadiem.

Baca Juga: Kondisi Negara akibat Pandemi Tak Terendus, Kim Jong Un Klaim Korut Mencapai Keberhasilan Bersinar

Jika belum ada surat dan pernyataan akan merekrut lulusan tersebut, maka itu berarti industri masih tidak yakin dengan kualitas lulusan sekolah itu.

"Kalau sudah ada surat itu, berarti kalau saya (sebagai industri) sudah teken (tandatangan) menerima lulusan untuk kerja di industri, itu baru pernikahan yang sah," ujarnya.

Selain itu, industri juga dapat memberikan beasiswa dan ikatan dinas kepada pihak sekolah yang diajak untuk bekerjasama.

Baca Juga: Muslim India Sengaja Dibunuh, Keluarga Almarhum: Aneh, Terjebak Baku Tembak Kok Tergeletak di Jalan

Kemudian, pengenalan teknologi dan proses kerja industri kepada para guru sertifikasi kompetensi.

"Branding industri itu diberikan kepada murid lulusan, karena dia percaya dengan program (kurikulum) itu, dan juga join research project merupakan satu contoh paket pernikahan," ujarnya.

Nadiem menjelaskan industri membutuhkan banyak sekali sumber daya manusia (SDM) yang siap untuk bekerja. Namun ketersediaan tenaga kerja yang ada kurang memadai bahkan lulusan SMK banyak yang menganggur.

Baca Juga: Replika Piramida Giza Tangkal Corona, Pasutri Rusia: Sengaja Dibangun untuk Terlindung dari Infeksi

Hal itu terjadi karena kompetensi lulusan yang dihasilkan SMK tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh industri.

Jika program 'pernikahan massal' dapat terwujud, Nadiem mengatakan bahwa industri akan diuntungkan karena dapat mengurangi biaya pelatihan dan SMK juga diuntungkan karena lulusannya diserap langsung industri.

Industri harus dapat melihat SMK sebagai sarana untuk mencetak SDM yang memiliki kompetensi dan harganya pun kompetitif.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x