Strategi Elektrifikasi Toyota Global untuk Mencapai Netralitas Karbon

26 Februari 2024, 22:40 WIB
Toyota Motor Corporation (TMC) /Toyota/TMC

SABACIREBON - Pada  Desember 2021, Toyota Motor Corporation (TMC) mengumumkan komitmen dan strategi perusahaan untuk elektrifikasi kendaraan sebagai upaya praktis untuk mencapai netralitas karbon.

Presiden TMC, Akio Toyoda, secara langsung menyampaikan strategi ini dengan penekanan pada niat Toyota untuk meningkatkan penjualan Battery Electric Vehicle (BEV) menjadi 3,5 juta unit pada tahun 2030 dari rencana awal 2 juta unit.

Selain itu, merek premium Lexus akan menjual 100% BEV di pasar Eropa, Amerika, dan China pada tahun 2030. Sementara itu, di pasar global, targetnya adalah mulai menjual 100% BEV untuk Lexus pada tahun 2035.

Baca Juga: Moeldoko Kunjungi Booth Hyundai, Sorot Komitmen Kendaraan Listrik di IIMS 2024

Selain komitmen terhadap kendaraan listrik bertenaga baterai, Akio Toyoda juga menekankan pentingnya menyediakan berbagai teknologi elektrifikasi bagi konsumen.

Menurut Akio Toyoda, mencapai netralitas karbon bagi Toyota berarti menciptakan dunia di mana semua orang di planet ini dapat terus hidup bahagia.

Kami ingin berpartisipasi secara aktif dalam membantu menciptakan dunia seperti itu. Hal ini telah dan akan terus menjadi komitmen dan misi Toyota sebagai perusahaan global.

Baca Juga: Tanjung Rappa Pelangi: Pesona Pantai Eksotis di Maluku Utara

Untuk mencapai tujuan ini, mengurangi emisi CO2 sebanyak mungkin dan sesegera mungkin sangatlah penting.

Mempertimbangkan perubahan signifikan dalam era transformasi otomotif dan teknologi, Toyota bertekad kuat untuk menyediakan sebanyak mungkin pilihan bagi pelanggan di seluruh dunia.

Toyota percaya bahwa semua kendaraan listrik (kendaraan yang dialiri listrik) dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok, tergantung pada jenis energi yang digunakan. Salah satu kategori disebut "kendaraan pengurang karbon".

Jika energi yang menggerakkan kendaraan tidak bersih, penggunaan kendaraan listrik, apa pun jenisnya, tidak akan menghasilkan emisi CO2 nol.

Baca Juga: Menelusuri Keindahan Nepal van Java di Punggung Gunung Sumbing

Kategori lainnya adalah "kendaraan netral karbon". Kendaraan dalam kategori ini menggunakan energi bersih dan mencapai nol emisi CO2 selama proses penggunaannya.

Model Mobil Listrik bZ dari Toyota

Pada kesempatan yang sama, Toyota memperkenalkan lima model kendaraan listrik (BEV) di bawah seri Toyota bZ (bZ adalah singkatan dari "Beyond Zero" atau melebihi nol). Kelima model dalam seri bZ meliputi midsize SUV, small cross over, compact SUV, large SUV, dan midsize sedan.

SUV menengah bZ4X yang baru saja diluncurkan merupakan hasil kolaborasi dengan Subaru. Diproduksi di pabrik Motomachi di Jepang, kendaraan ini akan mulai dijual pada tahun 2022.

Baca Juga: Mengungkap Keajaiban Lembah Harau, 'Desa Konoha' Sumatra Barat

Toyota memiliki fokus yang kuat untuk meningkatkan efisiensi energi kendaraan mereka secara keseluruhan dalam rangka memberikan pengalaman berkendara yang "Fun to Drive" dan juga berkontribusi terhadap netralitas karbon.

Dengan kata lain, mereka bertujuan untuk meminimalkan jumlah energi yang dibutuhkan kendaraan mereka untuk beroperasi. Ini adalah teknologi yang telah disempurnakan oleh Toyota selama lebih dari 30 tahun.

Rangkaian lengkap BEV yang ditawarkan

Toyota saat ini menawarkan lebih dari 100 model kendaraan yang menggunakan berbagai jenis mesin, termasuk kendaraan listrik hibrida, plug-in hibrida, dan kendaraan berteknologi sel bahan bakar di lebih dari 170 negara dan wilayah.

Baca Juga: Mengungkap Keajaiban Lembah Harau, 'Desa Konoha' Sumatra Barat

Merek Lexus telah memperkenalkan lebih dari 30 model kendaraan bermesin konvensional, kendaraan listrik hibrida, dan kendaraan listrik hibrida plug-in di lebih dari 90 negara dan wilayah.

Toyota berencana untuk meningkatkan pilihan kendaraan yang ramah lingkungan dengan menambahkan berbagai model kendaraan listrik (BEV).

Dengan target peluncuran 30 model BEV pada tahun 2030, Toyota akan menawarkan pilihan yang lengkap di seluruh dunia untuk segmen penumpang dan komersial.

Baca Juga: Keajaiban Penemuan Kembali Belida Lopis, 'Ikan Hidup' dari Kepunahan

Keunggulan Kompetitif Toyota

Toyota memiliki keinginan yang kuat untuk menawarkan berbagai pilihan teknologi elektrifikasi sehingga pelanggan dapat memilih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Menurut Akio Toyoda, tujuannya adalah untuk memiliki "EV (Electrified Vehicle) untuk semua orang".

Toyota telah melakukan investasi dalam berbagai bidang untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Pada tahun 1997, Toyota mengeluarkan Prius sebagai kendaraan listrik hibrida pertama yang diproduksi secara massal di dunia sebagai bagian dari pengembangan kendaraan.

Baca Juga: Merayakan Keberagaman Lewat Tradisi Cio Tao: Warisan Budaya yang Dilindungi

Namun, upaya pengembangan baterai oleh Toyota telah dimulai sebelumnya. Divisi Pengembangan Kendaraan Listrik didirikan oleh Toyota pada tahun 1992 dan berhasil memperkenalkan RAV4 BEV ke pasar pada tahun 1996.

Pada tahun 2000-an, Toyota memamerkan purwarupa BEV komuter kecil yang disebut "e-com" di berbagai lokasi. Kemudian pada tahun 2012, mereka memperkenalkan "COMS" (BEV ultra-kecil) dan "eQ" (BEV kecil).

Hal ini menunjukkan bahwa Toyota telah secara aktif mengeksplorasi potensi penggunaan baterai pada kendaraan listrik sejak lama.

Baca Juga: Rahasia Teh Putih Ciwidey: Khasiat Luar Biasa dari Kuncup Teh Gunung Tilu

Pada tahun 2021, Toyota meluncurkan "C+pod" dan "C+walk" serta mempercepat pengembangan kendaraan listrik bertenaga baterai seperti "e-Palette", yang memberikan kebebasan mobilitas.

Pada awal 1990-an, bersamaan dengan pengembangan baterai EV, Toyota juga mulai mengembangkan kendaraan listrik sel bahan bakar yang memanfaatkan hidrogen.

Hal ini mengarah pada pengenalan model FCHV (Kendaraan Listrik Sel Bahan Bakar) ke pasar pada tahun 2002, diikuti dengan desain ulang pada tahun 2008 untuk menciptakan Toyota FCHV-adv.

Baca Juga: Pasar Legi Kotagede: Jejak Sejarah yang Terus Hidup di Tengah Kota Yogyakarta

Sebagai hasil dari upaya jangka panjang ini, generasi pertama Mirai akhirnya diluncurkan pada tahun 2014.

Sejak saat itu, penggunaan teknologi yang berkaitan sebagai sumber tenaga pada kendaraan lain seperti bus dan truk besar, serta kendaraan listrik yang menggunakan sel bahan bakar, terus mengalami perkembangan.

Di bidang baterai, Toyota terus melakukan penelitian, pengembangan, dan produksi baterainya sendiri selama bertahun-tahun.

Pada tahun 1996, Toyota mendirikan Prime Earth EV Energy, pabrik baterai untuk kendaraan listrik. Sembari menyempurnakan teknologi baterai hibrida nikel-logam, Toyota juga mulai mempercepat pengembangan baterai lithium-ion pada tahun 2003.

Baca Juga: Ranu Darungan: Surga Kecil Anggrek dan Burung di Tengah Gunung Semeru

Setelah mendirikan Divisi Penelitian Baterai pada tahun 2008, penelitian berkelanjutan telah dilakukan pada baterai solid-state dan baterai generasi berikutnya.

Selanjutnya, pada tahun 2020, Prime Planet Energy & Solutions didirikan sebagai pengembang dan produsen baterai lithium-ion prismatik, untuk mempercepat upaya integrasi dalam bisnis baterai.

Dalam kurun waktu 26 tahun terakhir, Toyota telah melaksanakan investasi sebesar hampir 1 triliun yen dan mampu memproduksi lebih dari 19 juta baterai.

Pengalaman yang terus bertambah selama ini menjadi kekayaan yang memberikan keunggulan kompetitif yang unik bagi Toyota.

Di masa depan, Toyota berencana untuk terus berinvestasi dalam teknologi baterai dengan anggaran 2 triliun yen, untuk mencapai baterai yang canggih dan berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.***

Editor: Otang Fharyana

Sumber: toyota.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler