Alasan Soekarno Dekat Dengan PKI, Analis Sebut 3 Hal yang Melatarbelakanginya

- 22 November 2020, 15:16 WIB
Ir Soekarno.
Ir Soekarno. /Istimewa



PR CIREBON - Ada tiga pihak yang sering disebut terkait peristiwa tewasnya tujuh perwira militer pada 30 September 1965, yakni Soekarno, tentara, dan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Ketiga pihak tersebut kerap digambarkan dan dikelompokkan menjadi tiga kubu yang berbeda dan berseberangan. Namun, Soekarno disebut-sebut dekat dengan PKI.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Conversation, Yohanes Sulaiman yang merupakan dosen di Universitas Jendral Achmad Yani, menjelaskan beberapa hal yang melatarbelakangi kedekatan Soekarno dengan PKI.

Baca Juga: Guinness World Records Mencatat, Perempuan India Pemegang Rekor Rambut Remaja Terpanjang di Dunia

"Seperti politikus lainnya, Soekarno adalah figur yang memang ingin terus berkuasa dan khawatir dengan munculnya saingan-saingan politik yang mengancam kekuasaannya," tulis Yohanes dalam The Conversation.

Yohane menuliskan, Soekarno memang dekat dengan dengan Wakil Ketua PKI, Njoto, tapi dia tidak suka dengan pemimpin senior PKI D.N. Aidit yang dianggapnya terlalu ambisius.

Ketidaksukaan Soekarno pada figur D.N. Aidit muncul di buku sejarawan Belanda Antonie C.A. Dake yang berjudul 'In the Spirit of Red Banteng'.

Baca Juga: Hipertensi si Silent Killer yang Harus Diwaspadai, Cek Pertolongan Pertamanya

Hal serupa juga dituliskan pada buku harian Ganis Harsono, seorang diplomat Indonesia, yang dekat dengan Subandrio, Menteri Luar Negeri Indonesia pada zaman Soekarno.

"Sukarno mendukung PKI hanya untuk kepentingan politik. Ada dua tiga alasan mengapa Soekarno mendukung PKI," tulis Yohanes.

Pertama, Soekarno tidak punya organisasi. Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mengusungnya pada dasarnya adalah partai kaum priyayi yang tidak mengakar dan tidak memiliki pengikut yang kuat.

Baca Juga: Sambut Baik Langkah TNI Tertibkan Baliho di Jakarta, Wakil Ketua MPR Sebut Sudah Sesuai Aturan

Kedua, Soekarno membutuhkan organisasi yang membantunya mengimbangi kekuatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sudah memiliki kekuasaan politik yang resmi dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden Juli 1959.

Ketiga, Soekarno membutuhkan PKI untuk memberikan kesan kepada Amerika Serikat bahwa Indonesia siap berpaling kepada komunisme dengan harapan bahwa Amerika Serikat akan menghawatirkan Indonesia.

Amerika Serikat akan mempertahankan Indonesia yang akan jatuh ke kubu Komunis, dengan begitu, AS akan terpaksa memberikan pertolongan pada Indonesia terkait konfliknya dengan Malaysia pada masa itu.

Baca Juga: Propaganda Lewat Media Sosial Masif Terjadi, Panglima TNI: Sangat Mengancam Keutuhan NKRI

Yohanes menuliskan, ketiga hal tersebut menjadi alasan mengapa Soekarno dianggap dekat dengan PKI, walaupun pada dasarnya Soekarno selalu curiga dengan PKI.

"Buktinya, walau orang-orang PKI mendapatkan posisi di pemerintahan, mereka tidak memiliki kekuasaan atau memimpin departemen," tulis Yohanes.

"Njoto sendiri menyatakan posisinya ibarat 'menteri pupuk bawang' yang sekedar hadir sebagai 'penghangat ubun-ubun rakyat'," imbuhnya.

Baca Juga: Keringat Dingin? Jangan Sepelekan, Kondisi Ini Sebagai Respon Terhadap Suatu Penyakit

Pernyataan bahwa Soekarno dekat dengan PKI, tulis Yohanes, masih perlu ditinjau ulang karena bukti-bukti sejarah menunjukkan hubungan yang pelik antara Soekarno dan tokoh-tokoh PKI.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: theconversation.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x