Fadli Zon: Pencopotan Kapolda Seolah Bukti Istana Buat Kegaduhan Baru, Sasar HRS dan Anies Baswedan

- 20 November 2020, 09:39 WIB
Fadli Zon saat mengikuti miting GOPAC
Fadli Zon saat mengikuti miting GOPAC /fadlizon/Twitter

PR CIREBON - Politikus Gerindra Fadli Zon menyesalkan adanya upaya pemanggilan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, oleh aparat kepolisian atas terjadinya kerumunan yang terjadi belum lama ini.

Pasalnya hal tersebut terjadi usai deretan peristiwa tentang Habib Rizieq Syihab usai, barulah terjadi pemanggilan dan sebagainya.

Berbeda dengan acara yang di gelar diluar DKI Jakarta yang menimbulkan banyaknya kerumunan namun dinyatakan dilindungi oleh UU.

Belum lama ini pun di daerah Solo telah terjadi kerumunan massa atas Pilkada 2020, tepatnya kerumunan massa yang dibuat oleh Gibran Rakabuming Raka, tetapi tidak ditindak malah dinyatakan telah dilindungi oleh Undang-undang.

Baca Juga: Diduga Ada Politisasi Agama di Reuni 212, Pengamat: Sentimen Tarik Simpati, Menangkan Kelompok

Namun kerumunan yang disebabkan oleh Habib Rizieq Syihab malah menimbulkan kontroversi hingga terjadi pemanggilan untuk kepala daerah

Hal tersebut pun membuat Wakil Ketua Umum DPP Gerindra ini heran kenapa pemanggilan terhadap kepala daerah baru dilakukan ketika Habib Rizieq Shihab datang ke Tanah Air. Selain itu, ia menyayangkan upaya pencopotan dua kapolda atas kerumunan tersebut.

“Kenapa baru sekarang dipermasalahkan? Kenapa Pilkada tidak? Kenapa baru sekarang sampai Kapolda dicopot, lalu ada pidato-pidato seolah akan ada pemberontakan,” ujar Fadli Zon, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Twitter program mata Najwa, Kamis 19 November

Eks Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 ini mengatakan, sikap tegas Istana kepada jajaran dibawahnya tentu menimbulkan suatu kegaduhan baru.

“Ini menimbulkan kegaduhan baru,” tegasnya.

Baca Juga: Jika Mendagri Ingin Copot Anies Baswedan, Saran DPRD DKI: Diskusi Dulu sama Pakar Hukum Tata Negara

Menurut Fadli Zon bahwa Habib Rizieq Syihab dan Anies Baswedan seperti sosok yang di anggap dapat menimbulkan suatu kegaduhan baru dan bahkan sangat tidak disukai oleh pemerintah.

Sehingga banyak upaya yang dilakukan untuk menyingkirkanya, dengan salah satu alasan pelanggaran Protokol kesehatan yang telah dilakukan belakangan ini.

“Habib Rizieq dan Anies itu dua nama orang yang tidak disukai pemerintah, kalau dia dekat dengan pemerintah pasti gak akan seperti ini,” tandasnya lagi.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah