Network
PR CIREBON – Di tengah situasi pandemi yang membutuhkan kerjasama dan kekompakan untuk bersama-sama melawan Covid-19, yang terjadi justru sebaliknya. Indonesia malah marak dipenuhi sejumlah kasus yang melanggar peraturan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi menegaskan tidak boleh ada kelompok yang merasa hebat di Indonesia. Apalagi unjuk kekuatan dengan tidak menghormati aturan yang ada.
Menurut dia, Indonesia merupakan negara yang berbhinneka. Keberagaman ini pun layak untuk disyukuri dengan saling menghargai perbedaan dan keragaman, bukan saling cela, apalagi unjuk kekuatan.
“Mari bersyukur atas kebhinekaan kita, dan merawatnya dengan penuh kebahagiaan dan sukacita,” ujar Fachrul Razi dalam keterangannya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ News pada Selasa, 17 November 2020.
Baca Juga: Anies Baswedan Bersiap Bongkar Peran Pemprov DKI Jakarta dalam Pernikahan Putri Habib Rizieq
Menag menyatakan bahwa Indonesia milik bersama, sehingga tidak boleh ada kelompok orang yang merasa hebat lalu unjuk kekuatan dengan tidak menghormati aturan yang ada.
Menurutnya, tindakan tersebut dapat merusak sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Fachrul menuturkan semua agama di Indonesia tidak mengajarkan gaya-gaya yang arogan dan unjuk kekuatan. Semua agama mengajarkan kesantunan dan ahlak terpuji.
“Mari tunjukkan akhlak mulia yang diajarkan setiap agama,” ujar nya.
Baca Juga: Bersiap Gelar Perkara Pelanggaran Prokes Acara Habib Rizieq, Masyarakat Diharapkan Ikut Kawal Kasus
Pada kesempatan yang sama, Menag juga mengatakan menjadi pemimpin adalah amanah, dan tidak seharusnya melakukan tindakan provokatif.
Menag juga menghibau kepada seluruh masyarakat untuk bersama sama menjaga keutuhan NKRI.
“Ajak umat untuk bersama, bergandengan tangan menjaga NKRI dan kebhinekaan Indonesia,” terangnya.
Menurut Menag para tokoh seharusnya tidak teriakkan hal-hal yang memicu sentimen keagamaan dan pemahaman agama. Mari kedepankan keteladanan untuk tegaskan persatuan,” ujarnya.***
