4 Fakta Hari Toleransi International 16 November 2020, Lengkap 5 Cara Atasi Intoleransi

- 16 November 2020, 13:32 WIB
Ilustrasi Toleransi antar Manusi.
Ilustrasi Toleransi antar Manusi. /PIXABAY/JimmyKU

PR CIREBON - Di setiap tahunnya, Hari Toleransi Internasional diperingati pada tanggal 16 November. Di mana, pada tahun 2020 kali ini, momen tersebut dirayakan pada Senin 16 November 2020.

Dalam sejarahnya, Hari Toleransi Internasional pertama kali dideklarasikan pada tahun 1995 oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). 
 
Di mana, tahun tersebut bertepatan dengan ulang tahun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ke-50.
 
Seperti yang dikumpulkan PikiranRakyat-Cirebon.com dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta sejarah Hari Toleransi Internasional.
 
 
1. Dideklarasikan saat ulang tahun PBB
 
Hari Toleransi Internasional ditetapkan pada HUT PBB yang ke-50 pada 16 November 1995. Saat itu, negara-negara anggota dari UNESCO berpikir bahwa toleransi dapat menghilangkan rasa ketidakadilan dan ketidakpedulian di masyarakat. Pemikiran tersebutlah yang kemudian menjadi cikal bakal lahiranya Hari Toleransi Internasional.
 
2. Dilatarbelakangi kasus diskriminasi
 
Adapun penetapan Hari Toleransi Internasional dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Seperti kasus kekerasan, diskriminasi, serta ketidakadilan yang kerap terjadi di berbagai negara. Hal inilah yang kemudian membuat Hari Toleransi Internasional ditetapkan, sebagai wujud penghormatan bagi budaya yang ada.
 
 
3. Tujuan Hari Toleransi
 
Tujuan dari Hari Toleransi Internasional adalah sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya dunia. Selain itu, sikap toleransi juga diharapkan dapat mencerminkan perilaku saling menghormati satu sama lain. Baik dalam individu maupun kelompok.
 
4. Cara mewujudkan sikap toleransi
 
Sikap toleransi dapat diwujudkan dengan tiga cara. Pertama pendidikan, kedua regulasi dan penegakan hukum, dan ketiga menghentikan stereotip negatif terhadap seseorang dan kelompok tertentu. Selain itu, menghormati keberagaman yang ada juga bisa dijadikan sebagai wujud toleransi. Seperti agama, bahasa, serta budaya.
 
 
Namun, Bagaimana intoleransi dapat diatasi ?
 
•  Hukum : Pemerintah bertanggung jawab untuk menegakkan hukum hak asasi manusia, untuk melarang dan menghukum kejahatan kebencian dan diskriminasi dan untuk memastikan akses yang sama ke penyelesaian sengketa.
 
• Pendidikan : Hukum diperlukan tetapi tidak cukup untuk melawan intoleransi, penekanan yang lebih besar perlu ditempatkan pada pendidikan yang lebih banyak dan lebih baik.
 
• Akses informasi : Cara paling efisien untuk membatasi pengaruh pelaku kebencian adalah dengan mempromosikan kebebasan pers dan pluralisme pers, agar publik dapat membedakan antara fakta dan opini.
 
 
• Kesadaran individu : Intoleransi melahirkan intoleransi. Untuk melawan intoleransi, individu harus menyadari hubungan antara perilaku mereka dan lingkaran setan ketidakpercayaan dan kekerasan dalam masyarakat.
 
• Solusi lokal : Ketika dihadapkan pada eskalasi intoleransi di sekitar kita, kita tidak boleh menunggu pemerintah dan institusi bertindak sendiri. Kita semua adalah bagian dari solusi.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x