Meski Sudah Diberi Masker Gratis, Satgas Sebut Pengunjung Acara yang Digelar HRS Masih Abai Prokes

- 15 November 2020, 09:47 WIB
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo di Media Center Satgas Penanganan COVID-19: Satgas menjelaskan meski acara yang digelar Habib Rizieq sudah diberi masker dan hand sanitizer gratis, pengunjung masih abaikan prokes.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo di Media Center Satgas Penanganan COVID-19: Satgas menjelaskan meski acara yang digelar Habib Rizieq sudah diberi masker dan hand sanitizer gratis, pengunjung masih abaikan prokes. /bnpb.go.id

PR CIREBON - Acara Maulid Nabi yang digelar sekaligus dengan acara pernikahan putri Habib Rizieq Shihab (HRS) di Petamburan pada Sabtu, 14 November 2020 malam tadi dinilai masih abai protokol kesehatan.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pusat menilai kegiatan Maulid Nabi serta panitia perayaan pernikahan putri Rizieq Shihab tak patuh pada protokol kesehatan (Prokes).

Banyak orang yang hadir abai pada prokes seperti jaga jarak, menggunakan masker dan lainnya. Hal itu sangat disayangkan.

Baca Juga: Sule dan Nathalie Gelar Acara Pernikahan Sore Hari Ini dengan Tema 'Sunnah Till Jannah'

Padahal pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan covid-19 memberikan bantuan berupa masker kain, masker medis dan handsanitizer.

Bantuan ini diberikan ke pengelola dan panitia kegiatan agar mereka terhindar dari covid-19. Jika sampai tertular dan menimbulkan klaster baru, maka pemerintah sendiri yang akan repot.

"Setelah beberapa hari terakhir, kita menyaksikan sejumlah aktivitas yang dihadiri oleh Habib Rizieq Shihab. Banyak sekali masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan, tidak menjaga jarak dan banyak yang tidak menggunakan masker. Dan ini yang sangat kita sayangkan," kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo, dikutip dari RRI pada Sabtu, 14 November 2020.

Baca Juga: Viral, Seorang Ibu di Sibolga Melahirkan Tanpa Bantuan Medis, Kelompok Mahasiswa Tuntut Pihak RS

Di samping itu, Doni juga menekankan bahwa sebelumnya setiap pakar dan pimpinan, baik di tingkat pusat maupun setiap daerah telah mengingatkan akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Doni juga mengingatkan bahwa Covid-19 dapat menjadi mesin pembunuh bagi mereka yang masuk dalam kategori usia lanjut, maupun mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbiditas.

"Mungkin bagi mereka yang usia muda, sehat apabila terpapar Covid-19 relatif bisa sembuh dalam waktu yang tidak lama. Namun pengalaman kita selama ini, ketika yang terpapar itu lansia dan penderita komorbid maka risikonya sangat fatal. Saya ulangi lagi sangat fatal," ujar Doni.

Baca Juga: Sindir Habib Rizieq yang Diizinkan Gelar Pesta Pernikahan, dr. Tirta: Mari Kita Buat Konser Amal

Selanjutnya, Doni juga menjelaskan bahwa pemberian bantuan tersebut adalah dilakukan untuk menegakkan aturan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 secara luas, dengan menerapkan protokol kesehatan.

Dia berharap, bantuan tersebut kemudian dapat digunakan sebagaimana mestinya sehingga penularan virus dapat dicegah.

"Oleh karenanya pemberian bantuan berupa masker dan juga handsanitizer kepada panitia bukan hanya untuk menegakkan protokol kesehatan di lingkungan tersebut, tetapi juga bagian dari upaya untuk mengajak seluruh komponen yang ada di sekitarnya mau menggunakan masker," jelas Doni.

Baca Juga: 2 Tersangka Kasus Penyebar Video Syur Mirip Gisel Bukan yang Pertama, Polisi Beri Kejelasan

Namun ternyata, meski telah diberi masker dan hand sanitizer gratis, masih banyak masyarakat yang melanggar protokol kesehatan. Masih banyak dari mereka yang tidak menggunakan maskernya dengan baik dan tidak menjaga jarak. ***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah