Network
PR CIREBON – Kondisi Gunung Merapi dengan status Level III atau siaga semakin mengkhawatirkan masyarakat sekitar.
Pada Jumat, 13 November ini, terjadi gempa vulkanis Gunung Merapi sebanyak 14 kali.
Selain itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) juga mencatat 19 kali gempa guguran sejak pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB.
"14 gempa vulkanik dangkal yang terjadi dengan amplitudo 40-75 mm selama 11.2-54.6 detik," terang Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari situs RRI.
Baca Juga: Kondisi Gunung Merapi Mulai Mencekam, Belasan Kali Gempa Vulkanik Buat Warga Sekitar Diungsikan
Sementara itu, 19 gempa guguran itu memiliki amplitudo 5-80 mm dan berlangsung selama 13.6 hingga 62.2 detik. Gempa jenis lain yang terjadi di Merapi yang kini berstatus siaga tersebut adalah gempa hembusan 18 kali dengan amplitudo 3-20 mm selama 14.1-30.2 detik, gempa hybrid 64 kali dengan amplitudo 3-30 mm selama 5.41-11 detik.
Pada Kamis, 12 November sore sekitar pukul 15.05 WIB pun terlihat awan kabut putih menyelimuti Gunung Merapi.
Baca Juga: Bantah BLT BPJS Ketenagakerjaan Termin 2 Ditunda, Menaker Ida: Tidak Benar, Sudah Disalurkan
Kondisi ini terpantau kamera CCTV di daerah Srunen, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Kamis kemarin pukul 15.05 WIB.
Ada 12 kamera CCTV yang dipasang oleh Kementerian ESDM di sejumlah wilayah untuk mengontrol aktivitas Gunung Merapi yang telah berstatus siaga sejak pekan lalu, 5 November 2020.***
