Habib Rizieq Klarifikasi Terkait Pejabat Indonesia yang Sebar Fitnah di Arab Saudi dengan Data Palsu

- 11 November 2020, 15:42 WIB
Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab: Habib Rizieq mengklarifikasi kejadian yang dia alami terkait pejabat Indonesia yang menyebar fitnah di Arab Saudi dengan laporan palsu.
Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab: Habib Rizieq mengklarifikasi kejadian yang dia alami terkait pejabat Indonesia yang menyebar fitnah di Arab Saudi dengan laporan palsu. /ANTARA

PR CIREBON - Kini imam besar Habib Muhammad Rizieq bin Husein bin Syihab telah sampai dikediamanya di daerah Petamburan dengan sehat dan selamat.

Disela-sela kegiatan tersebut sambil beliau memberikan kata sambutan dan mukadimah kepada para massa yang menantikan kehadiran imam besar Habib Rizieq Shihab.

Kemudian ada yang di sampaikan oelh habib Rizieq kepada massa, jemaah dan para guru-guru agama yang saat itu berada di kediaman beliau.

Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan Pedagang, Kemenkop UKM Fokus Onlinekan Pasar Tradisional

Seperti yang telah dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari video yang diunggah Selasa 10 November 2020 pada akun YouTube Front TV, bahwa Habib Rizieq Menyampaikan sesungguhnya apa yang dikatakan oleh pemerintah tentang dirinya ingin ditangkap kemudian ingin dideportasi serta dikatakan overstay dan seterusnya adalah hoax dan fitnah.

"Sesungguhnya saya tidak ada kesalahan hukum dan semacamnya karena semua permasalahan hukum telah selesai dan tidak ada permasalahan lagi, jadi seandainya ada yang bilang saya overstay, ingin ditangkap dan sebagainya itu semua adalah hoax. Sekali lagi saya bilang itu fitnah." ujar Habib Rizieq

Namun yang sesungguhnya ingin di sampaikan di sini adalah memang overstay pada awalnya yang terjadi sebulan sebelum masa berlaku visa habis.

Baca Juga: Topan Vamco Menyerang, Pemerintah Filipina Himbau Warga Pesisir Pantai untuk Dievakuasi

Yang kemudian waktu saat itu mendapat kan pencekalan tidak boleh pulang tapi pencekalan tersebut bukan karena melanggar aturan,bukan karena melanggar ketentuan keimigrasian.

"bukan jadi kalau Anda mengatakan karena ada pelanggaran ada pidana, itu fitnah jadi saya di cekal karena alasan keamanan." ujar Habib Muhammad Rizieq bin Husein bin Syihab

Habib Rizieq mengaku di Arab Saudi di periksa oleh Badan intelijen Saudi kemudian di periksa oleh Dewan keamanan Saudi yang ternyata Arab Saudi mendapat informasi dari Indonesia.

Baca Juga: Serupa dengan Suami, Melania Trump Menolak Akui Jill Biden Sebagai Ibu Negara AS yang Baru

Indonesia memberikan informasi yang bohong dan bagi mereka beliau di anggap sampah

"Dari informasi yang diberikan dari Indonesia mengatakan bahwa saya katanya buronan yang melarikan diri karena persoalan hukum yang saya hadapi, kemudian saya ini katanya red notice kemudian ada lagi yang mengatakan kalau saya ini orang politik yang selalu bikin keributan di mana-mana. Nanti bahaya untuk keamanan Saudi." ujar Habib Rizieq Shihab

Ini adalah laporan-laporan yang nyata dan yang membuat laporan ini pastinya bukan laporan dari orang biasa dan karena laporan ini tingkat Negara.

Baca Juga: HRS Cerita Rintangan Ketika Pulang: Sudah Beli Tiket, Ada Email Palsu Masuk Tidak Jadi Berangkat

"Ini laporan tingkat pemerintah bukan tingkat RT atau RW." imbuhnya.

Karena yang dikirimkan ke Negara Saudi adalah laporan kasus hukum, yang dikatakan bahwa Habib Rizieq masih tersandung berbagai kasus hukum yang pada kenyataannya sudah tidak ada lagi kasus hukum yang menjerat Habib rizieq dibuktikan dengan keluarnya surat SP3 dari kepolisian.

"Karena suratnya menggunakan bahasa Indonesia maka kami terjemahkan ke bahasa Arab yang mana dokumen surat tersebut dibuat secara resmi." ucapnya

Baca Juga: Bergabung di Instagram, Rupert Grint Bagikan Nama dan Foto Anaknya untuk Pertama Kali

Dengan semua kejadian dan pelaporan yang dituduhkan oleh pemerintah Indonesia tidak terbukti dan tidak benar, bahkan dengan kejadian tersebut membuat Pemerintah Arab Saudi malu karena sudah salah sangkah.

Dengan kejadian tersebut pihak pemerintah Saudi meminta maaf dan menawarkan untuk memperpanjang visa habib Rizieq serta menawarkan berapa lama masa visa yang diinginkan.

"Dengan kejadian tersebut saya sangat sesalkan karena hal tersebut keluar dari mulut pejabat, dan pejabat tersebut seharusnya punya data dulu sebelum membuat laporan palsu dan membuat malu Indonesia." pungkas Habib Muhammad Rizieq bin Husein bin Shihab

Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi pada Iran Atas Kasus Pasokan Senjata Militer

Karena pelaporan dari negara Indonesia yang tidak sesuai pihak pemerintah Arab Saudi akhirnya mengetahui perilaku yang tidak baik dari seorang pejabat pemerintahan Indonesia.

"Seharusnya pejabat jaga omongan, nuduh pake data jangan kayak jualan kopi di pinggir jalan ngak pake data." imbuhnya.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah