PR CIREBON - Otoritas Filipina telah memerintahkan kepada ribuan penduduknya yang tinggal di pesisir timur untuk mengungsi menjelang datangnya Topan Vamco pada hari Rabu, 11 November 2020. Topan datang beberapa minggu setelah negara itu dilanda topan terkuat sepanjang tahun ini.
Vamco, yang membawa angin berkelanjutan dengan kecepatan 125 kilometer per jam (78 mph) dan kecepatan hembusannya hingga 155 kilometer per jam, merupakan badai tropis ke-21 yang melanda Filipina tahun ini.
"Kami baru pulih 1% dan kemudian datang topan lagi. Kami sekarang merasakan angin kencang dan hujan," kata Joseph Cua, Gubernur Provinsi Catanduanes, kepada radio DZMM, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Sabah.
Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan Pedagang, Kemenkop UKM Fokus Onlinekan Pasar Tradisional
Provinsi pulau Catanduanes dan Albay di dekatnya, keduanya yang berada di wilayah tenggara ibu kota Manila, mengalami serangan topan Goni pada akhir Oktober, topan dengan kategori 5 itu telah menewaskan 25 orang dan menyebabkan enam orang hilang.
Menurut seorang peramal cuaca negara, Chris Perez kepada DZMM, topan Vamco akan mendarat di Pulau Polilio pada Rabu malam dan akan menghantam provinsi penghasil beras di utara ibu kota itu sebelum keluar dari pulau utama Luzon di Filipina pada Kamis.
Sementara itu, kata Cristina Bosque, walikota Polilio, memerintahkan kepada warga di sekitaran pesisir, untuk meninggalkan rumah mereka, pasalnya diperkirakan gelombang badai setinggi tiga meter (sembilan kaki) itu akan menghantam wilayah pesisir pantai.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Jatim Melandai, GTPP Covid Klaim Disiplin Protokol Kesehatan Meningkat
Dia berpesan dan memastikan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan guna pencegahan penyebaran Covid-19 di pusat-pusat evakuasi.
Filipina, negara kepulauan dengan lebih dari 7.600 pulau itu, diperkirakan setiap tahun mengalami sekitar 20 badai tropis.
Setelah memukul Filipina, topan Vamco diperkirakan akan menuju Vietnam. Badan cuaca Vietnam pun memperkirakan Vamco akan tiba di wilayah tengahnya pada hari Minggu, dengan membawa hujan lebat.
Baca Juga: Mahfud MD Persilakan Jemput ke Bandara, Habib Rizieq: Terima Kasih, tapi Kita Objektif Saja
Sedangkan data resmi menunjukkan, akibat bencana banjir dan tanah longsor selama sebulan terakhir, telah menewaskan sedikitnya 160 orang di Vietnam tengah, menyebabkan puluhan orang hilang dan merusak 390.000 rumah.***