Habib Rizieq Sebut Dihalangi Pulang, Refly Harun: Kurang Kerjaan, Oknum Halangi Warga Negara

- 11 November 2020, 12:05 WIB
Kolase foto Habib Rizieq Shihab (kiri) dan Refly Harun (kanan).
Kolase foto Habib Rizieq Shihab (kiri) dan Refly Harun (kanan). /YouTube

 

PR CIREBON – Kepulangan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) ke Indonesia pada Selasa, 10 November lalu, masih menjadi wacana di masyarakat. Hal itu terbukti dengan banyaknya massa yang menjemput dan kepulangannya yang menjadi trending topic Twitter.

Ahli hukum tata negara, Refly Harun, dalam kanal YouTube-nya yang dilihat oleh PikiranRakyat-Cirebon.com, menyoroti ucapan Rizieq mengenai dirinya yang dihalang-halangi untuk pulang ke Tanah Air.

“Ada yang menarik, saya sudah beli tiket sudah pesan penerbangan tanggal 9, tiba-tiba dari Indonesia ini ada yang membuat e-mail atas nama saya. Namanya Habib Muhammad Rizieq Shihab, pakai foto saya. Pesannya, bahwa kami tidak jadi berangkat, mohon dibatalkan,” ucap Habib Rizieq yang dikutip oleh Refly Harun dalam videonya tersebut.

Baca Juga: Dalam Sehari AS Pecah 200 Ribu Kasus Covid-19, Vaksin Dibutuhkan Mendesak

Refly mengakui bahwa ia merasa heran tentang Habib Rizieq yang tetap berada di Arab Saudi selama 3 tahun, karena menurutnya, pihak Rizieq selalu menginginkannya pulang.

“Mengapa Habib Rizieq tidak bisa pulang? Padahal pihak mereka menginginkan pulang. Kalau overstay, biasanya akan dideportasi. Tapi kalau membayar denda juga bisa. Jadi mengherankan, kalau terkatung-katung tiga tahun di sana. Mungkin memang ada persoalan, tapi setelah semuanya clear, tidak ada halangan,” tutur Refly.

Refly menilai dari ucapan pemerintah, misalnya Duta Besar Indonesia untuk Arab, terdapat pemikiran untuk tidak memulangkan Rizieq.

“Kalau dari pihak pemerintah, ada nuansa mereka tidak menginginkan Habib Rizieq pulang. Kalau bicara melalui kemungkinan pertarungan politik ke depan, wajar saja. 2024 masih lama, tapi kalau misalnya satu arus politik menguat, tentu arus lainnya tidak menyukai. Itu common sense dalam politik,” lanjut Refly.

Baca Juga: TVN Rilis Poster The Secret of Angel, Moon Ga Young, Cha Eun Woo, dan Hwang In Yeob Ambil Bagian

Menurut Refly, kalau gelombang pemerintahan terlalu berat ke kanan, tentu kiri tidak suka. Harus ada keseimbangan dalam pemerintahan.

“Yang tidak bisa dipungkiri memang mayoritas orang Indonesia adalah muslim. Hal itu tidak bisa dihilangkan. Dalam sejarah pun, negara ini didirikan dua kelompok, kaum islam, dan kaum nasionalis. Mereka ini yang bertarung dalam konstituante, antara mengambil pancasila sebagai dasar negara atau islam,” ujarnya.

Dia menilai bahwa setelah era reformasi, politik Islam menjadi surut.

“Setelah era reformasi, politik Islam surut luar biasa. Jadi kalau dilihat arusnya, kapal ini memang sudah berat ke kiri. Jadi kehadiran sosok UAS, Habib Rizieq, Partai Masyumi, Amien Rais dengan Partai Ummat-nya untuk menggerakkan kapal ke arah kanan agar ada keseimbangan di masyarakat Indonesia,” katanya.

Baca Juga: Resesi Tak Hanya Memukul Keras Mayoritas Pelaku UMKM, Pengusaha Besar pun Turut Rasakan Dampaknya

Refly menekankan agar masyarakat tidak terlalu khawatir dengan ekstrem kanan maupun kiri, selama masih memegang Pancasila dan UUD.

“Bagi saya, concern terbesar membuat negara jadi lebih baik. Korupsi, distribusi kekayaan yang baik. Negara ini kaya tapi distribusi ekonomi sangat timpang,” jelasnya.

Ia berkata bahwa jika memang Habib Rizieq bertujuan revolusi akhlak, hal tersebut harus didukung, selama masih berdasarkan hukum yang berlaku.

“Kurang kerjaan kalau ada oknum yg mau menghalangi warga negara untuk kembali,” pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah