Habib Rizieq Sebut Dihalangi Pulang, Refly Harun: Kurang Kerjaan, Oknum Halangi Warga Negara

- 11 November 2020, 12:05 WIB
Kolase foto Habib Rizieq Shihab (kiri) dan Refly Harun (kanan).
Kolase foto Habib Rizieq Shihab (kiri) dan Refly Harun (kanan). /YouTube

Menurut Refly, kalau gelombang pemerintahan terlalu berat ke kanan, tentu kiri tidak suka. Harus ada keseimbangan dalam pemerintahan.

“Yang tidak bisa dipungkiri memang mayoritas orang Indonesia adalah muslim. Hal itu tidak bisa dihilangkan. Dalam sejarah pun, negara ini didirikan dua kelompok, kaum islam, dan kaum nasionalis. Mereka ini yang bertarung dalam konstituante, antara mengambil pancasila sebagai dasar negara atau islam,” ujarnya.

Dia menilai bahwa setelah era reformasi, politik Islam menjadi surut.

“Setelah era reformasi, politik Islam surut luar biasa. Jadi kalau dilihat arusnya, kapal ini memang sudah berat ke kiri. Jadi kehadiran sosok UAS, Habib Rizieq, Partai Masyumi, Amien Rais dengan Partai Ummat-nya untuk menggerakkan kapal ke arah kanan agar ada keseimbangan di masyarakat Indonesia,” katanya.

Baca Juga: Resesi Tak Hanya Memukul Keras Mayoritas Pelaku UMKM, Pengusaha Besar pun Turut Rasakan Dampaknya

Refly menekankan agar masyarakat tidak terlalu khawatir dengan ekstrem kanan maupun kiri, selama masih memegang Pancasila dan UUD.

“Bagi saya, concern terbesar membuat negara jadi lebih baik. Korupsi, distribusi kekayaan yang baik. Negara ini kaya tapi distribusi ekonomi sangat timpang,” jelasnya.

Ia berkata bahwa jika memang Habib Rizieq bertujuan revolusi akhlak, hal tersebut harus didukung, selama masih berdasarkan hukum yang berlaku.

“Kurang kerjaan kalau ada oknum yg mau menghalangi warga negara untuk kembali,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah