Demo Kedubes Prancis Bernada Pengusiran, Muslim Indonesia: Presiden Macron Harus Minta Maaf!

- 3 November 2020, 10:24 WIB
Massa dari berbagai ormas berunjuk rasa menentang sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait gambar Nabi Muhammad SAW di kawasan Kedubes Prancis, Jakarta, Senin (2/11/2020.
Massa dari berbagai ormas berunjuk rasa menentang sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait gambar Nabi Muhammad SAW di kawasan Kedubes Prancis, Jakarta, Senin (2/11/2020. /ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj/aa.
PR CIREBON - Ribuan umat Muslim yang kecewa dengan pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan demo di kedutaan besar atau kedubes Prancis yang ada di Jakarta pada hari Senin, 2 November 2020.
 
Para demonstran membawa spanduk yang bertuliskan Presiden Prancis Emmanuel Macron adalah "teroris sejati" dan menuntut duta besar negara Prancis di Indonesia agar segera diusir.
 
Sama seperti demonstrasi di negara lain, para demonstran  dari Indonesia menuntut Presiden Prancis agar menarik kembali kata-katanya dan segera meminta maaf kepada Muslim di seluruh dunia.
 
 
"Insya Allah (Insya Allah), kami Muslim memaafkan tetapi jika dia tidak menarik semua perkataan dan karikaturnya, Insya Allah, dia akan selalu dibenci (oleh dunia Muslim)," ujar Nazaruddin, seorang demonstran berusia 70 tahun, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.
 
Mengenakan peci dan masker wajah, para demostran melakukan protes di pusat kota Jakarta dengan membawa spanduk dan karikatur jahat wajah Presiden Prancis, berwarna merah dengan telinga lancip dan bertuliskan "Macron adalah teroris yang sebenarnya".
 
Dalam beberapa pekan terakhir, Presiden Prancis telah membuat marah seluruh umat Islam karena menggambarkan Islam sebagai "agama dalam krisis di seluruh dunia" dan dengan keras membela kebebasan berbicara yang oleh sebagian orang dianggap menghujat dan menghasut.
 
 
Pernyataan itu disamapaikan Macron menyusul sebelum dan sesudah dua serangan yang baru-baru ini terjadi di Prancis.
 
Minggu lalu seorang pria Tunisia melakukan penusukkan dan meneriakkan “Allahu Akbar” (Tuhan Yang Maha Besar), lalu memenggal kepala seorang wanita dan membunuh dua orang lainnya di kota Nice, Prancis.
 
Dua minggu sebelumnya seorang guru dipenggal oleh seorang anak berusia 18 tahun, yang tampaknya sangat marah karena kartun Nabi Muhammad dipertontonkan di kelas.
 
 
Presiden Indonesia Joko Widodo, yang lebih dikenal dengan julukannya "Jokowi", mengutuk serangan baru-baru ini di Nice, dan komentar Macron, yang menurutnya telah "menghina Islam" dan "melukai Muslim di seluruh dunia".
 
Kementerian luar negeri Indonesia telah memanggil duta besar Prancis pada hari Selasa minggu lalu, untuk membahas pernyataan tersebut.***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x