Pasca Banjir di Kemranjen Banyumas, Pengungsi Mulai Mengeluh Rasakan Gatal-gatal

- 31 Oktober 2020, 15:57 WIB
Korban banjir yang sedang memeriksakan diri ke posko kesehatan. / DOK RRI
Korban banjir yang sedang memeriksakan diri ke posko kesehatan. / DOK RRI /

PR CIREBON – Banjir yang terjadi di Kecamatan Kemranjen Banyumas Rabu, 28 Oktober 2020 membuat warga harus mengungsi. Dampaknya dari banjir tersebut, sejumlah warga kini mengeluhkan terkena Gatal-gatal.

Arif Raunaf selaku Relawan Kemanusiaan Dompet Dhuafa mengatakan, pihaknya sejak Jumat hingga Sabtu, 31 Oktober 2020, telah mendirikan posko kesehatan bagi warga terdampak banjir di Dusun Pacar Malang, Desa Sirau.

Dompet Dhuafa mengerahkan tujuh tenaga medis. Mengingat masih banyaknya warga saat ini yang tidak mau mengungsi, Dompet Dhuafa melakukan pemeriksaan kesehatan pribadi pada hari Sabtu, mengunjungi warga yang masih berada di rumahnya.

Baca Juga: Antisipasi Perang Dunia Ketiga, ICMI Ingatkan Indonesia Jangan Sibuk Sendiri

Pada Jumat, 63 warga terdampak banjir terbukti benar adanya. Paling sering mereka mengeluh gatal. Selain itu, penyakit lain dari pengungsi banjir antara lain diare dan sakit perut.

Cek kesehatan keliling ini menggunakan perahu karet bekerja sama dengan Tagana Banyumas dan relawan bencana lainnya.

“Pada hari kemarin jumlah warga yang melakukan pemeriksaan kepada posko kesehatan kami, terdapat 63 orang, Hari ini kami langsung kunjungi warga yang kena banjir, dengan mempergunakan perahu karet,” katanya, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Baca Juga: Tanggapi Presiden Macron, PBNU: Umat Islam Tetap Tenang dan Tidak Terprovokasi Prancis

Sementara itu, anggota Tagana Banyumas wilayah Timur, Dasino mengatakan, selain Kecamatan Kemranjen, banjir saat ini masih mengenang Dusun Nusapule, Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh.

Selain mengevakuasi warga yang terdampak banjir sebanyak 17 orang. Relawan bencana juga mengevakuasi sebanyak delapan sepeda motor yang terancam tenggelam, untuk dibawa ke lokasi yang lebih aman dengan perahu karet.

“Kami melakukan evakuasi warga sebanyak 17 orang, selain itu ada delapan sepeda motor milik warga juga kami evakuasi agar tidak terendam. Karena lingkungan sudah kena banjir semua,” jelasnya.

Baca Juga: Mantan Menkes Siti Fadillah Dinyatakan Bebas, Inilah Kasus Hukum yang Menjeratnya

Menururut data dari BPBD Banyumas hingga Sabtu pagi di Kecamatan Kemranjen, 106 orang mengungsi dari Desa Sidamulya. Di Desa Sirau, 53 orang mengungsi dan 17 orang dari Desa Nusadadi di Kecamatan Sumpiuh.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x