Waspada! Salah Persepsi Konsumsi Minum Susu Dapat Sebabkan Anak Alami Stunting

- 31 Oktober 2020, 14:46 WIB
Ilustrasi susu.
Ilustrasi susu. /

PR CIREBON - Stunting merupakan kondisi dimana gagalnya pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, akibatnya anak menjadi lebih pendek atau memiliki perawakan pendek dari anak normal seusianya.

Selain itu, akibat stunting anak cenderung memiliki keterlambatan dalam berpikir. Hal ini umumnya disebabkan asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Penelitian Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bersama Pimpinan Pusat Aisyiyah menyebutkan bahwa kekerdilan pada anak (stunting) disebabkan adanya salah persepsi tentang susu kental manis (SKM) pada masyarakat yang berpandangan bahwa SKM sebagai susu bernutrisi tinggi.

Baca Juga: Pecah Rekor, Kasus Harian Covid-19 di Amerika Serikat Tembus 94 Ribu Pasien

“Kejadian ‘stunting’ pada balita di wilayah DKI Jakarta, salah satunya disebabkan pada kebiasaannya mengkonsumsi susu kental manis,” tutur Ketua Majelis Kesehatan PP Aisyiyah Chairunnisa kepada wartawan di Jakarta, Sabtu 31 Oktober 2020, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Adapun, penelitian tersebut mengambil sampel terhadap 630 responden ibu dengan balita usia di bawah lima tahun yang dilakukan di DKI Jakarta, yakni Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Pusat pada bulan September hingga Oktober 2020.

Berdasarkan penelitian tersebut menunjukan ada sebanyak 59,2 persen kejadian stunting pada balita di wilayah DKI Jakarta, salah satunya disebabkan pada kebiasaannya mengkonsumsi susu kental manis.

Baca Juga: Presiden Brasil Menolak untuk Membeli Vaksin dari Tiongkok, Hamilton Mourao Ungkap Hal Sebaliknya

Chairunnisa mengatakan bahwa pemahaman tentang kental manis yang dianggap sebagai susu bernutrisi lengkap banyak dipengaruhi oleh iklan di media massa.

Dari penelitian itu menunjukan persepsi masyarakat tentang kental manis dan kaitannya dengan gizi buruk.

Ditemukan, sebanyak 49,6 persen ibu mendapatkan informasi bahwa kental manis adalah susu dari iklan di TV, radio dan media massa lainnya.

Baca Juga: Malpraktik Perumusan Kurikulum, Pengamat: Harus Dihentikan, Jika Tidak Ingin Anak-anak Tersesat

Sedangkan, 50,4 persen ibu mengetahui info kental manis sebagai susu dari keluarga dan bahkan petugas kesehatan.

Pada tahun 2019, YAICI bersama PP Aisyiyah juga telah melakukan penelitian yang sama dengan melibatkan responden di Provinsi Aceh, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Utara.

Hasilnya, ditemukan bahwa iklan produk pangan pada media massa khususnya televisi sangat mempengaruhi keputusan orang tua terhadap pemberian asupan gizi untuk anak.

Baca Juga: Peringatan Hari Oeang RI di Tengah Pandemi, Sri Mulyani: Krisis Bisa Jadi Kesempatan Lebih Kuat

“Kental manis seharusnya hanya digunakan sebagai ‘topping’ atau penambah rasa makanan. Tetapi pada kenyataannya diberikan sebagai minuman susu untuk anak,” pungkas Chairunnisa.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x