PR CIREBON – Sebelumnya, dikabarkan bahwa Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, masuk dalam bursa calon Ketua Umum (Caketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Hal itu santer menjadi wacana menyusul digelarnya Muktamar yang rencananya dilangsungkan pada pertengahan Desember 2020 mendatang. Jelang Muktamar, nama Sandiaga Uno diusulkan oleh beberapa pengurus Dewan Pimpinan Cabang PPP sebagai Caketum, bahkan masuknya sosok Sandiaga dinilai akan menguntungkan kedua belah pihak.
Akan tetapi, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs RRI, Sandiaga Uno diyakini tidak akan mudah berpindah haluan dari Gerindra.
Baca Juga: Gempa Besar di Turki dan Yunani, KBRI Ankara Jelaskan Kabar WNI
Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Indonesia (UI), Dr. Ade Reza Hariyadi, menganalisa jika pun Sandi berniat untuk keluar dari Gerindra, tentu akan dilakukan sejak kekalahan pada kontestasi Pilpres lalu.
"Mas Sandi ini kan kader Gerindra ya, dan masuk dalam kepengurusan yang baru juga ya sebelumnya juga ada di dalam kepengurusan," tutur Ade pada Sabtu, 31 Oktober.
"Artinya kalau memang mau loncat partai, atau hijrah ke partai lain, sejak kekalahan di Pilpres lalu sudah terbuka banyak kesempatan, tapi kan itu tidak dilakukan," sambungnya.
Baca Juga: Indonesia Miliki Tanah Wakaf Terbanyak, Kemenag: Layak Disebut Negara Paling Dermawan di Dunia
Hal itu, menurut Ade akan sangat dipertimbangkan oleh Sandiaga sebagai ulas menjaga reputasi politiknya.
"Saya kira Sandiaga akan mempertimbangkan betul posisinya di Gerinda dan jika pun memilih untuk berpindah haluan dia pasti akan melakukan pembicaraan politik yang intensif dengan Pak Prabowo, ya. Ini akan jadi satu pertimbangan saya kira ya bagi Sandiaga Uno, tentu reputasi politiknya harus dijaga dong," pungkasnya.***