Guna Tingkatkan Ekonomi, KKP Gelontorkan Dana Rp111 Miliar untuk Restorasi Terumbu Karang di Bali

- 31 Oktober 2020, 06:36 WIB
Salah satu objek wisata di Terumbu Karang, Buleleng, Bali: KKP gelontorkan dana sebesar RP111,2 miliar untuk program restorasi terumbu karang di 5 tempat di Bali guna tingkatkan ekonomi.
Salah satu objek wisata di Terumbu Karang, Buleleng, Bali: KKP gelontorkan dana sebesar RP111,2 miliar untuk program restorasi terumbu karang di 5 tempat di Bali guna tingkatkan ekonomi. /Istimewa

 

PR CIREBON - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, program restorasi koral atau terumbu karang merupakan hal yang bermanfaat bagi iklim alam dan kemajuan ekonomi Indonesia.

Edhy Prabowo menyatakan bahwa menanam satu koral atau terumbu karang sama saja dengan menanam 20 pohon, serta bermanfaat dalam meningkatkan ekonomi di kawasan pesisir nasional.

"(Penanaman koral) ini juga bargain kepada dunia bahwa dengan kita membangun koral, kita juga turut membangun iklim sejuk di Indonesia. Karena menanam satu koral sama dengan menanam 20 pohon," kata Edhy Prabowo dalam siaran pers, Jumat 30 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Baca Juga: Kecam Keras Sikap Presiden Prancis, MPR: Umat Islam Dunia Terluka dengan Penistaaan Ini

Edhy mengutarakan harapannya agar program restorasi terumbu karang tersebut dapat bermanfaat secara ekonomi untuk masyarakat pesisir, yang juga bermanfaat jangka panjang dalam mendukung sektor kelautan dan perikanan.

Program itu adalah Indonesia Coral Reef Garden (ICRG). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelontorkan dana anggaran sebesar Rp111,2 miliar yang bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk membangun ekosistem terumbu karang melalui program ICRG.

Program ICRG merupakan program padat karya restorasi terumbu karang guna meningkatkan perekonomian bagi masyarakat di kawasan pesisir, serta selaras dengan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca Juga: Menlu AS Sampaikan Pesan ke GP Ansor, Rocky Gerung: AS Tegur Kedekatan Indonesia Dengan Tiongkok

Program tersebut terdapat di lima lokasi perairan di Bali, yakni Nusa Dua, Serangan, Sanur, Pantai Pandawa dan Buleleng.

Program ICRG dan pelestarian ekosistem pesisir diharapkan menjadi pemicu bagi pemulihan ekonomi seperti di Bali, yang sektor pariwisatanya sempat lumpuh akibat pandemi.

"(Bali penyokong) ekonomi kedua yang membangun Indonesia. Dan Bali adalah corong dunia. Orang di dunia mengenal Indonesia melalui Bali. Ini yang sangat penting. Makanya kita harus mulai dan kita harus geliatkan," tegasnya.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Dorong Pemerintah Agar Tegas Menyikapi Kasus Karikatur Nabi Muhammad

Program pembangunan taman bawah laut ini juga diharapkan menjadi pemicu pemanfaatan sektor kelautan dan perikanan di Bali, tidak hanya bertumpu pada sektor pariwisata. Sebab, Edhy melihat potensi Bali di sektor kelautan dan perikanan cukup tinggi.

"Satu hal yang Bali miliki tapi daerah lain tidak punyai adalah pasarnya. Seluruh dunia mampir di Bali," tegasnya. Edhy pun mengajak masyarakat Bali untuk mulai menggarap serius sektor kelautan dan perikanan, misalnya rumput laut, tambak udang, atau budidaya ikan.***

 

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah