Peneliti dari Universitas Stanford Tingkatkan Kesehatan Desa dan Masyarakat Adat Dekat Hutan Kalbar

- 27 Oktober 2020, 15:56 WIB
Ilustrasi masyarakat desa dekat hutan, Pexels/Snapwire
Ilustrasi masyarakat desa dekat hutan, Pexels/Snapwire /

Mencari solusi, organisasi nirlaba lingkungan yang berbasis di Indonesia Alam Sehat Lestari (ASRI) dan Health In Harmony yang berbasis di AS pertama-tama bertanya kepada masyarakat lokal dan menemukan bahwa alasan utama mengapa mereka menebang pohon adalah untuk membayar perawatan kesehatan.

Dengan informasi ini, mereka mendirikan klinik terjangkau pada tahun 2007, melayani ribuan pasien dengan menerima berbagai pembayaran alternatif, seperti bibit pohon, kerajinan tangan, pupuk kandang dan tenaga kerja, sebuah sistem yang dibuat bersama masyarakat.

Baca Juga: Sebarkan Hoaks, Tiga Pendiri Sunda Empire Divonis Dua Tahun Penjara

Melalui kesepakatan yang dibuat dengan para bupati, klinik tersebut juga memberikan diskon kepada desa-desa yang dapat menunjukkan bukti pengurangan penebangan liar.

Selain itu, ia menawarkan pelatihan tentang pertanian organik yang berkelanjutan dan skema pembelian kembali gergaji mesin. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Studi yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, mengatakan penurunan deforestasi sebesar 70 persen, setara dengan penghindaran kehilangan karbon yang diperkirakan bernilai lebih dari Rp 955 miliar, menggunakan harga pasar karbon Eropa.

Para peneliti juga mengukur penurunan yang signifikan pada penyakit menular dan penyakit lainnya, seperti malaria dan tuberkulosis.

Baca Juga: Risma Berharap Tidak Ada Lagi Anak-anak yang Terlibat dalam Aksi Unjuk Rasa: Mari Kita Jaga Semuanya

Monica Nirmala, direktur eksekutif klinik dari 2014 hingga 2018 dan anggota dewan Health In Harmony, mengatakan data tersebut mendukung dua kesimpulan penting.

“Kesehatan manusia merupakan bagian integral dari konservasi alam dan sebaliknya, dan kita perlu mendengarkan arahan dari komunitas hutan hujan yang paling tahu bagaimana hidup seimbang dengan hutan mereka,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x