PR CIREBON - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengharapkan tidak ada lagi anak-anak yang terlibat dalam demonstrasi anarkis dengan cara merusak fasilitas umum.
Hal itu disampaikan Risma menyusul adanya rencana unjuk rasa terkait UU Cipta Kerja yang akan kembali digelar di Kota Surabaya, Jawa Timur, pada hari ini, Selasa 27 Oktober 2020.
“Saya berharap bapak ibu di rumah merangkul anak-anak kita, putra putri kita, sebagai bentuk perlindungan terhadap mereka yang kita sudah besarkan mulai dari mereka tidak bisa apa-apa,” tutur Risma di Surabaya, Sealsa, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
Baca Juga: Dua Pemain dan Tiga Staf AC Milan Terkonfirmasi Positif Covid-19
Menurut risma, hal ini berkaca pada peristiwa unjuk rasa sebelumnya terkait penolakan UU Ciptaker pada 8 Oktober 2020 lalu di Surabaya, yang membuat kerusakan pada beberapa aset yang dibangun Pemkot Surabaya dari uang pajak warga.
Ia menganggap sebagian masyarakat menganggap bahwa properti atau fasilitas umum yang ada itu bukan miliknya, padahal itu juga berasal dari pajak yang dibayar warga Surabaya.
“karena itu mari kita jaga semuanya, jaga Surabaya dari kerusakan, jaga keamanan kota dan keselamatan kita bersama,”ujarnya.
Baca Juga: Kutuk Keras Kartun Nabi, Sekjen Liga Muslim: Kami Menentang Akibat Penyebaran Kebencian dan Rasisme
Terkait pada demo sebelumnya, lanjut dia, banyak anak-anak yang terlibat di dalamnya. Maka dari itu, Risma berharap ke depan tidak ada lagi anak-anak yang terlibat dalam aksi serupa.