Optimis Indonesia Bisa Bangkit dari Resesi, Sandiaga Uno: Rakyat Hanya Butuh, Keberpihakan Kebijakan

- 23 Oktober 2020, 06:45 WIB
Tangkapan layar Sandiaga Uno mengobrol dengan Bambang Soesatyo
Tangkapan layar Sandiaga Uno mengobrol dengan Bambang Soesatyo /Youtube/@bamsoetchannel
 

PR CIREBON - Sandiaga Uno di dalam video yang diunggah Bambang Soesatyo merasa optimis Indonesia mampu berjuang di tengah resesi. Bambang dan Sandiaga membicarakan kondisi Indonesia saat ini, dan yakin Indonesia bisa keluar dari resesi ekonomi, Kamis 22 Oktober 2020.

Sandiaga mengatakan bahwa dirinya optimis dengan beberapa prasyarat. Salah satunya adalah program pemerintah harus segera dieksekusi, kedua harus ada bantuan likuiditas, yang ketiga harus ada kesadaran berubah dari masyarakat sebagai bagian dari ekonomi, sebagai contoh mendukung produk-produk UMKM.

"Kalau kita lihat sekarang, pertama kali di tengah-tengah pandemi kita surplus. Dalam tiga tahun terakhir ini, biasanya ada neraca perdagangan yang defisit, sekarang surplus. Jadi perlu diapresiasi," kata Sandiaga Uno.

Baca Juga: Warga Tasikmalaya Mendadak Digrebek BNN, Temukan Budidaya Ganja dalam Rumah

Sandi melanjutkan kalau dirinya sebagai orang di luar pemerintahan, apa yang baik akan diapresiasi dan yang kurang akan dikoreksi.

"Seperti kemarin ini penyerapannya sangat terlambat. Itu saya kritisi sekali, sangat rendah, dan sekarang sudah lebih gerak cepat. Jadi menurut saya optimisme saya berlandaskan hasil pengamatan dan dengan mata kepala saya sendiri," ucapnya.

Dia juga mengatakan bahwa Indonesia ini bangsa yang tangguh. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Youtube Bambang Soesatyo.

"Kita ini bangsa yang tangguh. Rakyat kita, Mas. Selama diberi keberpihakan dengan kebijakan-kebijakan yang memberdayakan mereka. Yang mereka butuhkan adalah support, tidak merasa ditinggalkan oleh pemerintah. Pemerintah hadir, pemerintah berbagi, dan rasa keadilan itu kalau semuanya rata," ucap Sandi.

Baca Juga: Depok Diprioritaskan Terima Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil: Titik Simulasi Penyuntikan Sudah Ada

Karena hal itu, menurutnya, dia selalu mengatakan helicopter money atau magic money. Hal ini bisa dilakukan dengan baik di Amerika karena datanya sangat terverifikasi dan akurat, ini menjadi tantangan untuk pemerintah, termasuk daerah, kabupaten atau kota, untuk pemutakhiran data agar data bisa lebih mudah terdigitalisasi, ungkapnya.

"Masa nggak bisa sih, kita udah punya beberapa unicorn, bergabung, bekerja bersama-sama, kasih tugas, semua data," kata Sandi.

Terkait bantuan dari pemerintah yang mendapat Rp2,4 juta, Sandi menilai bahwa yang diperlukan oleh UMKM adalah bantuan likuiditas. Pada level usaha mikro, bantuan sebesar Rp5 juta hingga Rp10 juta itu sudah sangat membantu.

Baca Juga: Identitas Pelaku Pembakaran Mobil Saudara Jokowi Diketahui, Polisi: Ini Pembunuhan Murni

"Jadi mereka perlu itu, dan membangkitkan kembali, karena sekarang kan mulai menggeliat tapi karena usahanya berhenti, 47 persen dari mereka berhenti, mereka perlu bantuan modal kerja. Jadi selain bantuan Rp2,4 juta, harus diperluas UMKM itu, selain daripada keringanan-keringanan, ada bantuan modal kerja," kata Sandi.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Youtube Bamsoet Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x