Komentari Kinerja Jubir Presiden Jokowi, Pengamat Sebut Jubir Itu Harusnya Jadi Tumpuan Informasi

- 22 Oktober 2020, 13:32 WIB
Presiden RI, Joko Widodo.
Presiden RI, Joko Widodo. /Setpres

PR CIREBON – Polemik UU Cipta Kerja di berbagai kalangan masyarakat pada dasarnya diakibatkan komunikasi yang buruk, dari pihak pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) kepada publik, karena proses penyampaian terkait UU Cipta Kerja tidak dijelaskan secara gamblang.

Berbagai tanggapan datang dari pengamat mengenai juru bicara Presiden seharusnya bisa membuat kondisi lebih kondusif dan adem.

Tanggapan mengenai juru bisa kepresidenan datang dari pengamat politik dari Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mengatakan, seharusnya peran juru bicara Presiden harus bisa meluruskan berbagai informasi yang simpang siur.

Baca Juga: Pernah Mewabah di Indonesia, Kini Norovirus Tengah Mewabah di Tiongkok

Adi Priyatno menuturkan, sehingga para elit negara tidak saling bantah kebijakan yang dikeluarkan serta berbagai isu pun tidak semakin liar.

"Kehadiran juru bicara yang harusnya menjadi tumpuan informasi justru lebih sering tampil di media social yang terkesan nyinyir sekelas buzzer," kata Adi, Kamis, 22 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

"Saya kira jubir pemerintah harus bisa meluruskan berbagai informasi yang simpang siur jangan sampai elit negara saling bantah dan dari isu yang  kontriversial seperti corona, banyak beda pendepat dan saling bantah dan itu potret komunikasi yang tidak baik," tambahnya.

Baca Juga: Pemberian Nama Jalan Jokowi di Abu Dhabi, DPR Sebut Bukti Presiden Sukses Dimata Dunia

Adi juga mengatakan, seharusnya ada komunikasi terpusat untuk bisa memberikan kepada publik sehingga tidak menimbulkan kegaduhan.

"Harus ada satu komunikasi yang terpusat untuk memberikan keterangan kepada publik terkait kebijakan sehingga tidak menimbulak kegaduhan," ujarnya.

"Kalau seperti ini kan jadi siapa yang harus didengarkan karena satu menteri bisa membantah menteri yang lainnya, bahkan jubir juga membantah. Jadi siapa yag mau dijadikan rujukan," tambahnya.

Halaman:

Editor: Egi Septiadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x