Pernah Mewabah di Indonesia, Kini Norovirus Tengah Mewabah di Tiongkok

- 22 Oktober 2020, 13:17 WIB
Ilustrasi foto sakit pencernaan akibat Norovirus.
Ilustrasi foto sakit pencernaan akibat Norovirus. /Pixabay/nastya_gepp

PR CIREBON – Virus jenis lain dikabarkan tengah mewabah di Tiongkok, meskipun pandemi Covid-19 masih belum usai. Virus yang dinamai Norovirus ini disebut bisa berbahaya seperti halnya Covid-19.

Meskipun begitu, Norovirus bukan jenis virus baru. Seperti dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari RRI, sebelumnya, virus jenis ini pernah mewabah di Indonesia.

Guru Besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD(K) MMB FINASIM FACP menyebutkan bahwa salah satu buktinya adalah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Medical Virology bulan Mei 2020.

Baca Juga: Pemberian Nama Jalan Jokowi Di Abu Dhabi, DPR Sebut Bukti Presiden Sukses Dimata Dunia

Penelitian yang dilakukan oleh Dr Juniastuti, dkk dari Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga tersebut mengungkapkan bahwa 15,4 persen sampel yang diambil dari beberapa rumah sakit di Kota Jambi tahun 2019 mengandung Norovirus.

Norovirus adalah salah satu penyebab utama terjadinya infeksi usus akut (gastroenteritis) di seluruh dunia. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut Norovirus sebagai virus yang sangat menular karena orang yang terinfeksi dapat melepaskan miliaran partikel virus, meski hanya beberapa saja yang dapat membuat orang lain sakit.

Apabila terinfeksi Norovirus, gejala umum yang timbul adalah demam, nyeri perut, diare, mual dan muntah. Gejala klinis ini bisa muncul dalam waktu 24 jam sejak mengonsumsi makanan yang tercemar.

Baca Juga: Barack Obama Adakan Acara Tatap Muka Pertamanya Untuk Joe Biden

Penularan virus ini terjadi lewat kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Namun, virus ini juga bisa menular secara tidak langsung melalui makanan atau air yang terkontaminasi, seperti yang terjadi di Tiongkok.

Ari menyampaikan, CDC Tiongkok telah mencatat adanya 1.500 kasus Norovirus sejak September 2020, kebanyakan ditularkan melalui kantin karena ada makanan yang tercemar.

"Biasanya, penularan bisa terjadi bermula dari restoran yang makanannya tercemar oleh Norovirus dan akhirnya terjadi KLB, akibat banyak pelanggan restoran tersebut yang terinfeksi," paparnya.

Baca Juga: Banyak yang Ditangkap Karena Berekspresi, Komnas HAM Sebut Berpendapat di Indonesia Dibatasi

Menurutnya, penanganan infeksi Norovirus tidak terlalu sulit. Prinsipnya adalah memberikan obat-obatan untuk menghilangkan gejala sakit dan menghindari terjadinya dehidrasi akibat muntah dan diare.

"Pasien yang terinfeksi Norovirus juga harus makan makanan yang lebih lunak dan menghindari makanan yang pedas dan berlemak selama masa pemulihan," ia menjelaskan.

Ari memaparkan cara mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat Norovirus yaitu memastikan kualitas makanan terjaga baik dan rajin mencuci tangan menggunakan air dan sabun.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x