Sri Mulyani Sebut Ada Berbagai Lembaga Internasional Sambut Positif UU Cipta Kerja: Mereka Mendukung

- 19 Oktober 2020, 14:41 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani: Sri Mulyani terlihat senang setelah mengetahui ada beberapa lembaga internasional yang menyambut positif adanya UU Cipta Kerja.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani: Sri Mulyani terlihat senang setelah mengetahui ada beberapa lembaga internasional yang menyambut positif adanya UU Cipta Kerja. //Instagram/@smindrawati/

PR CIREBON - Kabar tentang Undang-Undang (UU) Cipta Kerja nampaknya semakin membawa titik terang, pasalnya pembentukan UU Cipta kerja ini berdampak positif menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Dirinya menyatakan bahwa berbagai lembaga multilateral dan lembaga rating menyambut positif atas dibentuknya UU Cipta Kerja, karena dapat memberikan harapan terhadap pemulihan ekonomi Indonesia.

"Mereka mendukung dan melihat suatau harapan yang positif bagi Indonesia untuk terus recovery dan memperkuat ekonominya secara sustainable tanpa hanya mengandalkan kebijakan fiskal dan dukungan moneter," ujar Sri dalam konferensi pers APBN KiTa secara daring, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News belum lama ini.

Baca Juga: Anggota TNI Pelaku LGBT yang Dipecat dari Satuannya, Dinyatakan Positif HIV/AIDS

Adapun lembaga yang memberi dukungan dan menganggap pembentukan UU Cipta Kerja ini dapat membawa perubahan baik bagi Indonesia ada 4 lembaga.

Pertama Moody's, menurut Menkeu pada 8 Oktober 2020 Moody's memandang UU Cipta Kerja akan mampu menarik para investor untuk menumbuhkan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.

Ketentuan tentang penurunan tarif pajak dalam klaster perpajakan dapat berdampak pada konsolidasi fiskal serta memberikan perhatian terhadap standar relaksasi dan pelaporan lingkungan hidup.

Baca Juga: Tak Ingin Seperti UU Ciptaker, Presiden Jokowi Minta Siapkan Komunikasi Publik soal Vaksin Covid-19

Kedua Asian Development Bank (ADB), pada 7 Oktober 2020 pihaknya menyatakan UU ini meningkatkan propek ekonomi, investasi, dan lapangan kerja yang berkualitas sehingga mampu menciptakan lapangan kerja dan membantu pemulihan perkonomian Indonesia.

Selain itu ADb juga mendukung pemulihan dari pandemi dan meningkatkan prospek ekonomi jangka menengah serta mendukung terwujudnya pasar tenaga kerja yang stabil dan adil, sekaligus penanganan masalah pelestarian lingkungan hidup.

Ketiga Fitch Ratings pada 14 Oktober 2020, menurut pihaknya menilai UU ini akan membawa perubahan nyata, karena berdampak positif terhadap reformasi penyelesaian iklim berusaha dan dapat berguna bagi pertumbuhan jangka panjang.

Baca Juga: Capai Rp 352 Miliar, Pembayaran Klaim BPJAMSOSTEK Bekasi Paling Tinggi di Jawa Barat

Keempat Bank Dunia pada 16 Oktober 2020, UU Cipta Kerja ini dinilai dapat membawa sinyal bagi Indonesia untuk membuka bisnis sehingga menarik investor, menciptakan lapangan kerja, sekaligus memerangi kemiskinan.

Selain itu, Bank Dunia memandang bahwa UU Cipta Kerja mendukung pemulihan ekonomi dan pertumbuhan jangka panjang sehingga pihaknya berkomitmen untuk bekerja sama dalam reformasi ini.

Pernyataan lembaga ini membuat Sri Mulyani sumringah dan menyambut baik kerja sama dari lembaga-lembaga ini.

Baca Juga: Ini Pengakuan Anggota TNI yang Terlibat Kasus LGBT

Pembentukan UU Cipta Kerja merupakan upaya pemerintah dalam memperbaiki perekonomian Indonesia dari dampak Covid-19 tanpa melalui dua instrumen yaitu fiskal dan moneter.

Namun untuk mengembalikan mesin pertumbuhan ekonomi dan penciptaan kesempatan kerja, menurut Menkeu perlu dilakukan kebijakan struktural.

Melalui UU Cipta Kerja maka pemerintah memainkan peranan penting pada kebijakan di bidang struktural seperti investasi, perdagangan, produktivitas tenaga kerja, perbaikan SDM, serta inovasi dan teknologi.

Baca Juga: Google Keluarkan Fitur Cari Lagu di Mesin Pencarian, Berikut Cara Menggunakannya

"Kita berharap spirit untuk memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia melalui kebijakan struktural itu bisa sejalan dengan keinginan terus memperbaiki produktivitas dan kesejahteraan dari masyarakat kita," Ujar Sri Mulyani.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah