Candaan Menkeu ke Lulusan PKN STAN, Sri Mulyani: Indonesia Masuk Era Digital karena Covid-19

- 15 Oktober 2020, 07:24 WIB
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati.
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati. /Kemenkeu.go.id

PR CIREBON - Sudah setengah tahun Indonesia bergulat dengan pandemi Covid-19 yang nampaknya memaksa masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa kemunculan pandemi Covid-19 merubah kebiasaan masyarakat Indonesia untuk isa mengadopsi, melibatkan dan melakukan transformasi digital dalam kehidupan sehari-hari.

"Era digital dengan industri 4.0 memebrikan disrupsi. Disrupsi karena digital dan kita juga tidak duga bahwa tahun ini kita juga terkena disrupsi pandemi Covid-19," ujar Sri Mulyani dalam acara wisuda PKN STAN, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada 14 Oktober 2020.

Baca Juga: Substansi Omnibus Law Ciptaker Dipastikan Sama, Baleg DPR: Tidak Berubah Isi, Hanya Berubah Halaman

Menurut Sri Mulyani, digitalisasi merupakan suatu tantangan yang sangat sulit untuk dapat diaplikasikan oleh masyarakat Indonesia sebelum adanya pandemi Covid-19.

Seperti halnya di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang sudah mulai menerapkan transformasi digital sejak sebelum ada pandemi, namun masih dalam tahap permulaan.

Adapun transformasi digital yang dijalankan oleh Kemenkeu antara lain adalah membuat keseluruhan dokumen dalam bentuk digital, naskah dinas digital, tanda tangan digital, hingga menerapkan flexible working hour.

"Hal ini masih tahap permulaan dan percobaan, namun tiba-tiba kita dihadapkan oleh Covid-19 yang memaksa kita untuk tidak masuk kantor namun kita harus tetap bekerja sama," ujar Menkeu.

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Siap Beredar, Kemenkes Teken Sepakat 100 Juta Dosis untuk 2021

Pada saat itu Sri Mulyani melayangkan pertanyaan lelucon tentang siapa yang mendalangi transformasi digital dalam memimpin transformasi dari sebuah perusahaan menjadi digital di tengah pandemi Covid-19.

"Ada sebuah joke atau lelucon yang mengatakan siapa sih dalang dan memimpin transformasi dari perusahan anda untuk menjadi digital," kata Sri Mulyani.

"Jawabannya Covid-19. Ini munkin lucu tapi itu benar," jawabnya bergurau.

Pandemi nampaknya memaksa masyarakat menerapkan digitalisasi pada kehidupan sehari-hari karena  ini merupakan satu-satunya cara untuk menekan penyebaran Covid-19 dengan tetap menjaga jarak.

Baca Juga: Substansi Omnibus Law Ciptaker Dipastikan Sama, Baleg DPR: Tidak Berubah Isi, Hanya Berubah Halaman

Disisi lain masyarakat dituntut untuk meningkatkan produktivitasnya agar dapat menunjang perekonomian negara.

Saat ini perekonomian negara mengalami tekanan luar biasa hingga terkontaksi mencapai 5,32 persen pada kuartal II lalu akibat penerimaan pajak turun karena perusahaan merugi.

Kasus wabah Covid-19 ini menurut Sri Mulyani merupakan suatu pembelajaran luar biasa terutama dalam memberikan tantangan untuk memaksa masyarakat agar mampu melakukan penyesuaian terhadap transformasi digital.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x