Network
PR CIREBON - Menteri BUMN Erick Thohir melakukan kunjungan ke Inggris bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam rangka membahas komitmen penyediaan vaksin Covid-19 yakni Astra Zeneca.
Kunjungan tersebut dalam rangka menjalin kesepakatan penyediaan 100 juta dosis vaksin Covid-19 untuk Indonesia. Sekaligus, menandatangani perjanjian kerja sama (letter of intent/LoI) oleh Kemenetrian Kesehatan RI kepada pihak AstraZeneca PLC.
“Indonesia telah menyampaikan permintaan penyediaan vaksin sebesar 100 juta (dosis) untuk tahun 2021. Pihak AstraZeneca menyambut baik permintaan tersebut,” kata Menlu Retno dalam konferensi pers virtual.
Pengiriman pertama vaksin tersebut diharapkan dapat dilakukan pada semester pertama 2021, dan akan dilakukan secara bertahap.
Menggunakan desain non-replicating viral vector, vaksin buatan AstraZeneca merupakan salah satu kandidat vaksin Covid-19 yang oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tercatat telah memasuki uji klinis tahap 3.
Vaksin Covid-19, AstraZeneca, sudah melakukan uji klinis di berbagai negara, antara lain Inggris, Jepang, Brasil, Afrika Selatan dan India.
Baca Juga: Jalani Karantina Covid-19, Cristiano Ronaldo Dipindahkan ke Turin dengan Pesawat Ambulans
Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini, Sebagai Referensi Makanan Hingga Kecantikan
Menurut Retno, AstraZeneca sangat tertarik untuk membangun kerja sama dan kolaborasi strategis jangka panjang dengan Indonesia.
“Dalam pertemuan, delegasi Indonesia menekankan faktor keamanan dan efikasi dari vaksin. Faktor-faktor ini akan menjadi bagian penting dari kerja sama vaksin Indonesia dengan AstraZeneca, termasuk berbagi informasi mengenai hasil uji klinis tahap 1 dan 2,” kata Retno, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
Kerja sama vaksin dengan AstraZeneca merupakan upaya Indonesia untuk memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19, selain dua komitmen bilateral yang telah diperoleh sebelumnya dari Sinovac Biotech Ltd. dan Sinopharm Ltd. dari China.
