Pemerintah Indonesia Optimis Vaksin Covid-19 akan Tersedia pada November 2020 Mendatang

- 14 Oktober 2020, 20:26 WIB
Ilustrasi vaksin covid-19.
Ilustrasi vaksin covid-19. /Pixabay

PR CIREBON – Pemerintah Indonesia berkomitmen ingin mengakhiri situasi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini. Sudah lebih dari 6 bulan lamanya Indonesia dilanda pandemi Covid-19, pandemi Covid-19 berdampak pada hampir seluruh sektor yang ada.

Dari mulai awal beraktivitas hingga pulang dari beraktivitas dibuat berbeda dari hari-hari biasanya, protokol 3M yaitu Mencuci tangan, Memakai masker, dan Menjaga jarak sudah menjadi kewajiban yang harus dipatuhi bagi setiap masyarakat pada saat pandemi Covid-19 saat ini.

Setelah sudah lebih dari 6 bulan, akhirnya pemerintah memberikan kabar baik bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Pemerintah Indonesia menyebutkan bahwa pasokan vaksin Covid-19 mulai tersedia pada November 2020 seiring dengan kapasitas produksi sejumlah produsen vaksin yang bekerja sama dengan Indonesia.

Baca Juga: Tolak Ikut Tes Covid-19, Pemprov DKI Jakarta Rumuskan Sanksi Denda Baru

Untuk ketersediaan vaksin itu dipastikan dalam pertemuan delegasi Indonesia yang terdiri atas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Duta Besar RI Djauhari Oratmangun dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir saat bertemu dengan pimpinan perusahaan produsen vaksin Covid-19 yakni Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac di Tiongkok, Sabtu 10 Oktober 2020.

Dalam keterangan tertulis disebutkan jumlah vaksin yang disanggupi oleh masing-masing perusahaan sangat beragam, tergantung dari kapasitas produksi dan komitmen kepada pembeli lain.

Untuk tahun ini, Cansino menyanggupi 100.000 vaksin (single dose/dosis tunggal vaksinasi) pada November 2020, dan sekitar 15-20 juta untuk tahun 2021.

Baca Juga: Amnesty International Sebut Penangkapan Tokoh KAMI Untuk Sebar Ketakutan Di Masyarakat

Sementara G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose/dua dosis vaksinasi) tahun ini, dan yang 5 juta dosis akan mulai datang pada November 2020.

Kemudian Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020, dengan komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertaa November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) lagi pada minggu pertama Desember 2020, ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.

Untuk tahun 2021 mendatang, Sinopharm mengusahakan 50 juta (dual dose), Cansino 20 juta (single dose), dan Sinovac 125 juta (dual dose).

Baca Juga: TNI Lakukan Revolusi 4.0, Pemkot Cirebon: Yang Menguasai Data Menguasai Dunia

“Pada tahap awal, kami akan memberikan prioritas vaksin kepada mereka yang ada di garda terdepan, yaitu medis dan paramedis, pelayanan publik, TNI/Polri, dan seluruh tenaga pendidik,” ujar Menkes Terawan, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Dirinya mengatakan para garda terdepan dan yang tidak mampu secara ekonomi akan dibayarkan vaksinnya oleh pemerintah.

“Bagi mereka yang ada di garda terdepan dan peserta Penerima Bantuan Iuran alias PBI dalam BPJS Kesehatan akan ditanggung biaya vaksinnya oleh pemerintah,” tambahnya.

Baca Juga: Heboh, Habib Rizieq Segera Pulang ke Indonesia, DPP FPI : Insyallah, Beliau Siap Pimpin Revolusi

Terawan beserta jajarannya telah menyiapkan program vaksinasi Covid-19 dan mengambil langkah untuk memastikan kesiapan fasilitas kesehatan di Indonesia dan akan segera melakukan simulasi di beberapa puskesmas.

Sejak akhir September 2020 juga telah dilaksanakan pelatihan kepada tenaga kesehatan mengenai tata cara vaksinasi Covid-19.

Untuk menjaga akuntabilitas pengadaan vaksin, maka vaksin yang dibayarkan pemerintah maupun yang mandiri tetap harus melalui Bio Farma, sebagai BUMN yang ditunjuk dan bertanggung jawab untuk pengadaan vaksin.

Halaman:

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x