Bio Farma Patok Harga Vaksin Sekitar Rp 200 ribu per Dosis

- 14 Oktober 2020, 06:05 WIB
Bio Farma pastikan harga vaksin Covid-19 di Indonesia berkisar Rp200 ribu.
Bio Farma pastikan harga vaksin Covid-19 di Indonesia berkisar Rp200 ribu. /RRI/

PR CIREBON – Kerjasama antara Indonesia dengan Tiongkok terkait vaksin Covid-19 sudah hampir mendekati kata sepakat. Proses negosiasi harga vaksin sudah hampir selesai. Vaksin ini diharapkan akan menjadi jalan keluar serta mengakhiri pandemi Covid-19 yang ada di Indonesia.

PT. Bio Farma (Persero) selaku penanggung jawab distribusi vaksin menyampaikan harga untuk vaksin Covid-19 di Indonesia berada di kisaran Rp200 ribu dan tidak akan memberatkan pemerintah.

“Kisaran harganya Rp200 ribu,” ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Baca Juga: Sertifikasi Halal Alami Perbaikan di UU Omnibus Law, Bisa Gratis

Menanggapi pemberitaan yang menyatakan bahwa Sinovac sudah menandatangani kontrak pengadaan vaksin dengan Brazil yang akan menjualnya dengan harga 1,96 dolar AS per dosis, Honesti Basyir menyampaikan, sudah dibantah oleh pihak Sinovac, melalui surat resmi yang dikirimkan ke Bio Farma.

“Informasi harga vaksin Covid-19 di Brazil, telah kami klarifikasi ke pihak Sinovac. Mereka sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma, yang memastikan, bahwa informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak 90 juta dolar AS dengan pemerintah Brazil tidak tepat, dan mengenai harga 1,96 dolar AS per dosis pun tidak tepat,” tuturnya.

Sebab, lanjut Honesti, biaya pengirimannya untuk tiap dosisnya sekitar 2 dolar AS. Atas berita ini, Sinovac tengah menelusuri asal informasinya.

Baca Juga: Kontra UU Omnibus Law, Puan Maharani Persilahkan Ajukan Judicial Review ke MK

“Intinya, Bio Farma berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam menghadirkan vaksin Covid-19 dengan harga yang terjangkau untuk memberi perlindungan bagi penduduk Indonesia,” ujar Honesti.

Dalam surat resmi yang disampaikan oleh Sinovac, Honesti menyebutkan, ada beberapa faktor dalam menentukan harga vaksin Covid-19, salah satunya adalah pada investasi studi klinis fase 3 terutama dalam uji efikasi dalam skala besar.

“Demikian juga dengan penentuan harga di Indonesia. Dengan kata lain, skema pemberian harga vaksin Covid-19 tidak dapat disamakan,” tuturnya.

Baca Juga: Masa Penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law Madura Memanas, DPRD Akhirnya Angkat Tangan

Untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin Covid-19 mulai dari bahan baku dan lainnya, Ia mengemukakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan diterbangkan ke Sinovac Tiongkok untuk visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin corona di fasilitas Sinovac di Beijing, Tiongkok, termasuk LP POM MUI untuk melaksanakan audit halal.

Dirinya menambahkan, BPOM juga akan memastikan fasilitas dan proses produksi vaksin Covid-19 di Bio Farma telah memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang baik (CPOB)/Good Manufacturing Practice (GMP).

Sampai saat ini, uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 masih berjalan di minggu kedua Bulan Oktober 2020 ini. Data terakhir menunjukan sampai dengan tanggal 9 Oktober 2020, 843 relawan sudah mendapatkan penyuntikan kedua, dan 449 relawan dala tahap pengambilan darah pasca penyuntikan kedua/masuk periode monitoring.

Baca Juga: Ajakan Wapres Ma'ruf Amin: Anak Pemuka Lintas Agama Berperan Aktif Bangun Koalisi Perdamaian Global

“Hingga sampai saat ini Uji Klinis tahap 3 telah berjalan lancar dan belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat pemberian suntikan calon vaksin Covid-19,” ujarnya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x