CIPS Sebut Hari Pangan Sedunia Menjadi Momentum Evaluasi Kebijakan Ketahanan Pangan di Indonesia

- 16 Oktober 2020, 15:19 WIB
 Ilustrasi pemupukan padi di sawah: CIPS sebut seharusnya hari pagan sedunia yang jatuh pada 16 Oktober bisa menjadi moment evaluasi kebijakan ketahanan pangan di Indonesia./Pixabay/wuzefe
Ilustrasi pemupukan padi di sawah: CIPS sebut seharusnya hari pagan sedunia yang jatuh pada 16 Oktober bisa menjadi moment evaluasi kebijakan ketahanan pangan di Indonesia./Pixabay/wuzefe / Ilustrasi pemupukan padi di sawah./Pixabay/wuzefe/

Ketahanan pangan Indonesia, berdasarkan Global Food Security Index yang dikeluarkan the Economist Intelligent Unit setiap tahunnya, berada di ranking 62 dari 113 negara. Akibatnya lebih dari sepertiga masyarakat Indonesia tidak mampu membeli makanan bernutrisi karena terhambat harga yang mahal. Selain menyebabkan rentannya ketahanan pangan, harga yang mahal juga berkontribusi pada angka stunting di Indonesia.

Harga makanan dan kemiskinan memiliki keterkaitan karena pengeluaran terbesar rumah tangga adalah untuk makanan. Bank Dunia menyebutkan rata-rata orang Indonesia menghabiskan 48,55 persen dari pengeluaran mereka untuk makanan dan minuman.

Baca Juga: Berhutang Rp514 Miliar pada Investor dan Mantan Pacar, Raja Komedi Stephen Chow Akhirnya Bangkrut

“Kondisi ini membuat orang Indonesia, terutama yang berpenghasilan rendah, sangat rentan terhadap fluktuasi harga pangan. Ketika harga naik, orang-orang yang sudah di ambang kemiskinan dihadapkan pada pilihan untuk menjadi miskin atau kelaparan,” ujarnya.

CIPS merekomendasikan kajian menyeluruh terhadap semua NTM lintas Kementerian dan Lembaga di sektor pangan dan pertanian. Kajian ini dapat menjadi acuan untuk melangsingkan regulasi sehingga tidak ada NTM yang tumpang tindih berlebihan.

Dengan mengurangi hambatan perdagangan NTM, masyarakat bisa menikmati pangan berkualitas dan beragam dengan harga yang lebih murah dan terjangkau.***

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah