Moeldoko dan Gatot Nurmantyo Giat Adu Mulut Dikaitkan Pilpres 2024, Bagaimana Elektabilitasnya?

- 4 Oktober 2020, 19:34 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Jendral (purn) Moeldoko
Kepala Staf Kepresidenan Jendral (purn) Moeldoko /ANTARA/

Baca Juga: Dilema antara Pilkada dan Pandemi Covid-19, Wagub DKI: Tidak Ada Hubungannya

"Bahkan di bawah AHY juniornya di TNI yang masih muda belia. Padahal salah satu untuk mendapatkan dukungan partai adalah modal popularitas dan elektabilitas. Untuk meningkatkan peluang kemenangan tidak cukup bermodalkan popularitas saja tetapi harus memiliki modal sosial, akseptabilitas dan elektabilitas yang memadai," ujar dia.

Sementara itu, kata Karyono, apa yang dilakukan Gatot dalam beberapa tahun dengan memilih jalan kontroversi tentu akan mendongkrak popularitas Gatot. Tapi yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar sentimen positif dan negatif. 

"Itu pun masih harus bersaing dengan figur-figur lain yang memiliki modal sosial, popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas yang lebih tinggi lebih dulu. Sebaliknya, jika sentimen negatifnya lebih tinggi maka potensi untuk meningkatkan akseptabilitas dan elektabilitas semakin berat," paparnya.

Baca Juga: Khawatir Kebangkitan Komunisme, Muhammadiyah Sarankan Fatwa Haram Komunis ke MUI

Lebih lanjut Karyono mengatakan, Gatot nampaknya menggunakan strategi contrasting untuk mendapatkan tiket maju di pilpres.

Hal itu bisa dilihat dari manuver Gatot lebih condong mendekati kelompok politik Islam yang beroposisi dengan pemerintah dengan harapan mendapatkan dukungan politik. Tetapi, nampaknya tidak mudah karena masih banyak irisan kepentingan di kelompok sayap Islam yang kontra dengan pemerintah.

Dia menganggap, ceruk pemilih kelompok Islam ini belum mengerucut. Bisa jadi kelompok ini masih berhitung yang pada akhirnya akan memilih calon yang lebih menguntungkan secara politik maupun ideologis.

Baca Juga: Ogah Ikut Aksi Mogok Masal Tolak RUU Ciptaker, KSBSI Duga Aksi Ditunggangi Kepentingan Pihak Lain

Situasi seperti ini tentu membuat Gatot berada pada posisi dilema di pertarungan pilpres 2024 yang akan datang.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Warta Ekonomi Sindonews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x