Khawatir Kebangkitan Komunisme, Muhammadiyah Sarankan Fatwa Haram Komunis ke MUI

- 4 Oktober 2020, 18:36 WIB
Kantor Majelis Ulama Indonesia*
Kantor Majelis Ulama Indonesia* //Foto Istimewa/ Cahyo Prayogo via Warta Ekonomi

PR CIREBON – Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Fahmi Salim Zubair, mengungkapkan kekhawatirannya dengan bangkitnya komunisme di tanah air. Karenanya, lembaga yang diketuai Haedar Nashir itu meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengeluarkan fatwa haram ajaran komunis.

Dalam pemaparan yang disampaikan pada acara diskusi bertajuk Doa dan Harapan untuk Negeri di Jakarta tersebut, Fahmi mengatakan Fahmi mengatakan ancaman komunis kian nyata. Menurut Fahmi, untuk melawan suatu faham, tidak hanya perlu dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan, tetapi juga lewat unsur agama.

Karenanya, fatwa haram MUI diharapkan bisa membantu untuk menangkis ajaran komunisme masuk ke Indonesia. Menurutnya, melarang ajaran komunisme tak cukup hanya dengan TAP MPR atau melalui undang-undang saja.

Baca Juga: Ogah Ikut Aksi Mogok Masal Tolak RUU Ciptaker, KSBSI Duga Aksi Ditunggangi Kepentingan Pihak Lain

Fahmi menuturkan perlu ada payung agama yang tersedia untuk memperkokoh larangan komunisme di Indonesia. Fahmi juga menyarankan pemerintah membentuk beberapa gugus tugas yang bisa memberi berbagai rekomendasi di bidangnya. Misalnya, gugus tugas agama, gugus tugas pendidikan, serta gugus tugas milenial.

Gugus tugas agama dibentuk untuk memberi rekomendasi dan pemahaman sekitar isu agama di Indonesia. Sementara gugus tugas pendidikan untuk memberi sejumlah rekomendasi berkaitan dengan revisi kurikulum dan bagaimana perjuangan bangsa dan perjuangan Islam dipelajari di bangku pendidikan. Gugus tugas ini juga perlu dibentuk guna memperkokoh bangsa dari ancaman komunisme.

"Bentuk tugas pendidikan, bagaimana kita ajukan revisi kurikulum sejarah, pendidikan mendudukkan pancasila, mendudukkan Islam, perjuangan umat, perjuangan bangsa, supaya apa? Kita punya benteng dari rongrongan komunisme," ungkap Fahmi.

Baca Juga: Meski Katakan Baik-baik Saja, Sumber Anonim Sebut Kondisi Kesehatan Trump Mengkhawatirkan

Terkait gugus tugas milenial, Fahmi menyebut saat ini anak muda memang harus dibentengi dengan nilai-nilai agama dan budi pekerti yang luhur. Maka gugus tugas milenial dirasa penting dibentuk untuk memberi pemahaman terkait budi pekerti dan nilai agama kepada kaum muda ini.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Warta Ekonomi Rakyat Merdeka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x