Network
PR CIREBON - Sekretaris Badan Pekerja Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Syahganda Nainggolan mengaku prihatin dengan pembubaran Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Surabaya oleh polisi, meski sudah dihadiri deklaratornya, Gatot Nurmantyo.
"Turut Prihatin Atas Pembubaran Silaturahim KAMI di Surabaya. KAMI akan menginvestigasi apakah itu terkait dengan isu Komunisme yang dibicarakan atau lainnya," cuit Syahganda dalam akun Twitternya @syahganda, seperti dilihat PikiranRakyat-Cirebon.com pada Selasa, 28 September 2020.
Namun begitu, Syahganda mengingatkan warga Surabaya untuk menjunjung tinggi menyelamatkan Indonesia.
Baca Juga: Wapres Maruf Amin: Hak Masyarakat Tahu Informasi Covid-19 Harus Terpenuhi, Sesuai Amanat UU
"Tetap semangat untuk arek arek Suroboyo yang punya idealisme tinggi Menyelamatkan Indonesia," tegasnya.
Sebagai informasi, Kapolsek Sawahan AKP Wisnu Setiyawan Kuncoro mengatakan, langkah pembubaran dilakukan sebagai buntut pihak penyelenggara deklrasi tidak memiliki izin yang antara lain tertuang di dalamnya memperhatikan kelayakan bangunan.
"Ini kan kegiatan yang mengumupulkan massa harusnya diperhitungkan bagaimana protokol kesehatannya dan kelayakan banguna. Acara ini tidak ada izin," jelasnya.
Baca Juga: Mitigasi Banjir Penting Buat Warga DKI Jakarta, DPRD: Bukan Kebijakan Populer atau Tidak, Pak Anies
Selain tidak mengantongi izin, aksi KAMI di Surabaya juga mendapat penolakan dari elemen masyarakat.
Sementara itu, ratusan massa dari beragam pihak sudah menghadang perkumpulan KAMI dengan orasi keras.
