Harus Kurangi Produksi Biodiesel, Emisi CO2 yang Dihasilkan Lebih Besar Dari BBM

- 4 Oktober 2020, 10:46 WIB
Ilustrasi uji emisi pada mobil
Ilustrasi uji emisi pada mobil /Diesel Net

Taufik mengatakan kebijakan reduksi emisi karbon di Indonesia masih belum tepat. Untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Bekelanjutan (SDG) dan Nationally Determined Contribution (NDC), pemerintah memang mengacu kepada dua titik untuk merendahkan emisi, yakni hutan dan transportasi.

Namun, menurut dia, tidaklah tepat untuk memilih biofuel yang berasal dari minyak sawit, juga masih termasuk komoditas yang ekstraktif untuk mendefinisikan apa yang disebut EBT.

Dari data Kementerian ESDM tahun 2019, Indonesia memiliki potensi EBT dari tenaga surya sebesar 207,9 Gigawatt (GW), sementara pemanfaatannya baru mencapai 0,9 GW.

Baca Juga: Ombak Tinggi Mengerikan, Perahu Diterjang Angin Buat Dua Nelayan Hilang di Aceh

Untuk energi dari tenaga angin, Indonesia memiliki potensi sebesar 60,6 GW, namun pemanfaatannya baru mencapai 0,076 GW.

Diakuinya komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi karbon memanglah bagus namun pengimplementasiannya yang masih harus menjadi perhatian, tutup Kiki Taufik.***

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah