Terawan Dipermalukan Usai Tak Penuhi Undangan Najwa Shihab, PKPI: Acara TV Bukanlah Kewajiban

- 30 September 2020, 14:33 WIB
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. /Pikiran Rakyat

PR CIREBON - Ketidakhadiran Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto pada acara Mata Najwa yang dipandu oleh Najwa Shihab menjadi perbincangan hangat di kalangan pengguna media sosial.

Pasalnya, undangan pada acara Mata Najwa tersebut, agar Menteri Kesehatan dapat menjelaskan terkait penanganan Covid-19 di Indonesia kepada publik.

Sehingga banyak masyarakat yang mengutarakan sindiran atas absennya Menteri Terawan dari undangan program acara Mata Najwa, hingga sempat menjadi trending topik di media sosial Twitter.

Baca Juga: Pemerintah Tak Tetapkan Benar dan Salah Soal Sejarah PKI, Mahfud MD: Itu Urusan Ilmu

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Warta Ekonomi, Teddy Gusnaid, Dewan Pakar PKPI,  ikut merespons sindiran pembawa acara Mata Najwa, yakni Najwa Shihab, terkait ketidakhadiran Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

Mengenai hal itu, Teddy justru membela Terawan. Menurutnya, seorang pejabat negara apalagi sekelas menteri tak wajib datang ke acara Mata Najwa.

“Apakah sebuah kewajiban harus datang ke @MataNajwa sehingga jika tidak datang bisa dipermalukan seperti ini?,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Rabu 30 September 2020.

Baca Juga: Gaung PKI Usik Mendiang Putra DN Aidit, Ilham: KAMI, Jika Mau Maju Pilpres 2024, Jangan Jualan Isu

“Ini yang pernah saya katakan bahwa Najwa jangan terlena pujian, karena dia dipuji bukan sebagai pribadinya tapi karena pekerjaan yg memperbolehkan mengorek narasumber,”tuturnya.

Bahkan, Teddy membalas bahwa Najwa dan programnya yang tidak mampu memberikan pernyataan soal polemik dengan DPR beberapa waktu lalu. Dimana sebelumnya, Najwa menilai DPR justru terkesan tidak serius dalam mencari solusi agar persoalan Covid-19 di Indonesia segera teratasi.

“Hingga detik ini @NajwaShihab tidak berani menjawab ketika mengeluarkan pernyataan tanpa data yang valid mengenai DPR. Diam seribu bahasa ketika melakukan kesalahan fatal dan tidak meminta maaf,” tulisnya.

Baca Juga: Dituding Jual Nama Pejabat MA hingga Kejagung, Jaksa Pinangki Akui Tak Kenal dan Tidak Berkomunikasi

Selain itu, Teddy menganggap Najwa tidak berani melakukan investigasi terkait platform milik kakaknya yang mendapatkan project besar kartu prakerja, walaupun baru seumur jagung.

Terkait Menkes Terawan, menurut dia, Menkes tidak takut dengan media. Buktinya dalam beberapa kesempatan Terawan masih menyempatkan waktu untuk sekedar wawancara.

“Apakah pak Menkes Terawan diam saja selama ini? Tentu tidak karena terus bekerja menangani pandemi ini.. apakah di media beliau menghilang? Tidak juga, di pemberitaan masih ada. Terawan hanya tidak datang ke @MataNajwa saja, apakah itu aib?” sebutnya.

Baca Juga: Dituding Jual Nama Pejabat MA hingga Kejagung, Jaksa Pinangki Akui Tak Kenal dan Tidak Berkomunikasi

“Kalau bicara aib, maka @NajwaShihab harus berani bertanggung jawab atas kekonyolannya menuduh DPR yg ternyata tanpa data. Najwa juga harus berani investigasi perusahaan kakaknya yang dapat project kartu prakerja. Berani tidak Najwa lakukan itu? Tidak ternyata sampai detik ini.” Lanjut dia.

Selain itu, teddy juga menjelaskan bahwa narasumber yang tidak datang ke sebuah acara bukanlah hal yang  elok dilakukan.

“Mempermalukan narasumber yang tidak mau datang apakah hal itu dapat dibenarkan? Tentu tidak”,katanya.

Tambahnya, Program acara Mata Najwa yang dibawakan oleh Najwa Shihab bukan institusi hukum yang jika ada WNI dipanggil wajib datang, Mata Najwa hanya acara biasa yang mencari makan dari iklan di media.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x