Urus Covid-19 sampai Akar, Luhut Desak BPJS Percepat Klaim Perawatan Pasien demi Cegah Cashflow RS

- 30 September 2020, 09:15 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. /Antara/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi./

Serta meminta pada minggu kedua Oktober untuk melakukan pengecekan ketersediaan obat untuk semua rumah sakit rujukan covid-19.

“Jangan sampai ada korban karena nggak ada obat, begitupun dengan ketersediaan alat medis dan ruang isolasi,”ujarnya.

Baca Juga: Bandingkan KAMI dengan PDIP, Politisi: Hasto Rela Nunggu Satu Jam, demi Protokol Kesehatan Terpenuhi

Atas permintaan tersebut, Abdul Kadir, selaku Plt Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, mengatakan bahwa dari 1.900 rumah sakit penyelenggara pelayanan Covid-19 di seluruh Indonesia, hanya 1.356 rumah sakit yang telah mengajukan klaim.

Sementara itu, sisanya sebanyak 550 rumah sakit belum mengajukan klaim sama sekali.

“Tiga terbanyak ada di provinsi jawa timur, jawa barat, dan sumut,”ucap Abdul.

Oleh karena itu, Fahmi Idris, sebagai Direktur Utama BPJS Kesehatan, pada kesempatan itu meminta dinas kesehatan di daerah yang rumah sakitnya belum mengajukan klaim penanganan pasien Covid-19 untuk dapat segera mengajukan klaim.

“Hingga kini kami sudah membayar klaim sebesar Rp.4,4 triliun ke rumah sakit di sebelas provinsi prioritas, dan ada Rp.2,8 triliun nilai klaim yang sedang dalam proses verifikasi,”kata Fahmi.

Baca Juga: Pemerintah Larang Penggunaan Masker Scuba, PDIP: Pengrajin Terdampak akan Makin Terpuruk

Untuk mempermudah rumah sakit mengajukan klaim perawatan pasien Covid-19, Fahmi mengatakan bahwa bersama dengan Kemenkes dan BPKP, BPJS Kesehatan telah melonggarkan saringan untuk verifikasi klaim.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x