PR CIREBON - Pernyataan yang dilontarkan oleh Mahfud MD yang menilai buruknya kesan masyarakat terhadap penegakkan hukum di Indonesia beberapa waktu lalu, berbuntut panjang.
Mahfud MD mengatakan bahwa, bahkan ia selaku menteri dan presiden sekalipun tidak mampu berbuat apa-apa terkait kesan buruk tersebut sebagai akibat dari problem moral personal.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Warta Ekonomi, Buntut dari pernyataan itu, Menteri Koordinator Bidang Polhukam, Mahfud MD, itu bahkan sempat terlibat aksi ketegangan di sosial media Twitter dengan M Sohibul Iman, Presiden PKS.
Baca Juga: Tanpa Wakili PKS, Nasir Djamil Minta Jokowi dan DPR Bersepakat Tunda Pilkada demi Selamatkan Rakyat
Tanggapan yang dilontarkan Iman atas kalimat "tidak bisa berbuat apa-apa" itu pun, sontak langsung dibalas oleh Mahfud dengan nada menyerang.
Mahfud mengatakan bahkan sekelas partai dakwah dengan presiden sehebat Iman pun tak akan bisa berbuat apa-apa.
"Nyatanya partai dakwah ikut mengkontribusi kondisi ini, buktinya ikut mengirim wakilnya di penjara. Itu karena tak bisa ngapa-ngapain kan?" cuit Mahfud.
Rocky Gerung, selaku pengamat sosial politik, menilai bahwa pernyataan Mahfud itu serupa dengan novel yang ditulis oleh Fyodor Mikhailovich Dostoyevsky dalam Crime and Punishment.
Baca Juga: Nadiem Bikin Geram dengan Draf Kurikulum Baru, MPR: Menteri Buta Sejarah Hilangkan Jati Diri Bangsa
Dalam novel tersebut, Dostoyevsky mengungkapkan terkait permasalahan moral seseorang yang berbuat kejahatan.