Network
PR CIREBON - Maksud Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai isu reshuffle yang diembuskan dua bulan lalu, kini terjawab sudah oleh penilaian Director Survey and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara.
Secara gamblang, Igor menilai wacana reshuffle dari kemarahan Presiden Jokowi terhadap menteri Kabinet memang sulit dijalankan dalam waktu dekat ini.
“Merujuk pada rekam periode pertama, maka besar kemungkinan reshuffle dilakukan jelang akhir tahun,” ungkap Igor, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.
Baca Juga: Kultur Parpol Tentukan Arah, Bisa Ciptakan Demokrasi hingga Munculkan Oligarki Berlapis Dinasti
Lebih lanjut, ia memandang ada kesan kehati-hatian yang terlihat pada Presiden Jokowi dalam merombak kabinet.
Adapun kehati-hatian ini berkaitan dengan posisi menteri yang terkesan sebagai bagi-bagi jatah untuk partai politik pendukung.
Sedangkan, partai politik itu juga nampak mendukung putra sulungnya, Gibran Rakabuming dan menantunya, Bobby Nasution dalam kontestasi Pilkada Serentak 2020.
Baca Juga: PSBB Bukan Bukti Pemprov DKI Sejalan dengan Pemerintah Pusat, Pengamat: Sinyal Gagal Lawan Covid-19
“Bukan saja soal pendukung dirinya sendiri waktu Pilpres 2019 kemarin, tetapi sekarang juga parpol yang mendukung anak (Gibran) dan menantunya (Bobby) di Pilkada 2020,” jelas Igor.
Untuk itu, kehati-hatian reshufle sengaja dilakukan untuk memberikan aman kepada langkah kedua penerusnya itu.
