"Sekarang buka lagi, saya tak tahu kok berani gitu padahal sempat ditutup dulu," katanya.
Deden pun mengaku prihatin dengan banyaknya pembeli miras, yang pada dasarnya terlihat masih seumuran pelajar.
"Prihatin sekali, wajar anak sekolah banyak yang tak punya sopan santun, kan banyak video di medsos kayak ngajak berantem guru gitu. Ya bagsimana orang pada bebas beli mabokan," tukasnya.
Baca Juga: Resmi, Beroperasi Penuh BIJB Kertajati Pasang Target 1,6 juta Penumpang
Sementara dalam pantauan awak media di lokasi, kegiatan jual beli miras memang terlihat di toko dengan rolling door tersebut, meskipun hanya sebagian yang dibuka.
Selama sekitar setengah jam pantauan, terlihat sejumlah pembeli dari berbagai usia hingga yang masih seumur jagung silih berganti datang. Mereka datang dengan menggunakan kendaraan roda dua, sampai beberapa bonceng tiga.
Sementara itu, perihal adanya toko yang nekat kembali menjafi pusat penjualan miras tersebut, brlum ada tanggapan resmi dari pihak kepolisian setempat.***(adt)