Banyak Pihak Sarankan KAMI Jadi Parpol, Refly Harun: Kalau Kita Masuk dalam Rezim, Kita Dungu Juga

- 6 September 2020, 19:05 WIB
Pakar hukum tata negara Refly Harun.
Pakar hukum tata negara Refly Harun. /-Foto: Tangkapan layar channel YouTube Refly Harun

Ia pun menyinggung penyelenggaraan pemilu yang mahal hingga menelan biaya miliaran namun tak ada hasil yang optimal.

"Karena kita tahu, kita menyelenggarakaan pemilu mahal-mahal sampai triliunan. Tapi, yang kita hasilkan hanya orang-orang yang curang yang duduk dalam kursi," tutur Refly.

Baca Juga: Puan Maharani Didesak Klarifikasi Terkait Ucapannya, Rocky Chandra: Kita Sama Tahan Semua Emosi

Lebih lanjut, Refly mengaku heran dengan kondisi demokrasi saar ini, di mana jika ada seseorang mengkritisi pemerintah maka barisan pendukung pemerintah hingga buzzer akan menyerang, sama halnya yang terjadi pada Fadli Zon.

 

Padahal, sebagai anggota DPR, peran Fadli sudah benar yaitu mengkritisi pemerintah, dan menegaskan tugas DPR memang mengontrol pemerintah. 

"Karena kalau dari konsep politik, ketika kita menyerahkan suara kita kepada anggota DPR bukan berarti sudah selesai demokrasi langsungnya," jelasnya.

Baca Juga: Diskusi Santai dengan Salah Satu Tokoh PA 212, Mahfud MD: Persahabatan Harus Tetap Dipelihara

Namun, jika DPR sebagai lembaga kontrol eksekutif tak berjalan maka kemunculan oposisi dari rakyat sipil seperti KAMI adalah hal wajar. Peran rakyat juga harus kritis jika DPR sebagai wakilnya tak jalankan perannya.

"Kita harus waspada, apakah wakil rakyat ini jalanlan peran dengan baik atau tidak. Kalau mereka tidak menjalankan peran dengan baik maka tetap saja kekuatan nonparlemen bisa menunjukkan sikap oposisinya," ujarnya.

Meski ia tak menampik posisi DPR saat ini memang tak kuat lantaran didominasi parpol pendukung pemerintah. Sementara, hanya satu parpol yang saat ini masih tegak lurus berada di luar pemerintahan.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Warta Ekonomi Viva


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah