Menag Fachrul Razi Ngawur Soal Radikalisme, PKS Protes Keras: Kebijakan Negara Bisa Salah Kaprah

- 5 September 2020, 16:15 WIB
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi saat membahas sertifikasi halal gratis bagi usaha mikro dan kecil dalam kesempatan jumpa pers secara daring pada Kamis 13 Agustus 2020.
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi saat membahas sertifikasi halal gratis bagi usaha mikro dan kecil dalam kesempatan jumpa pers secara daring pada Kamis 13 Agustus 2020. /Antara / HO-Kementerian Agama

PR CIREBON - Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini memprotes keras pernyataan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi yang mengatakan bahwa strategi radikalisme masuk melalui orang yang berpenampilan menarik atau good looking.

Tak hanya soal penampilan, Fachrul Razi juga mengungkap mereka yang radikalisme memiliki kemampuan bahasa Arab, hafiz, hingga memiliki pemahaman agama yang baik.

Menurut Jazuli pernyataan Menag ini menyakitkan umat Islam karena tuduhan negatif yang jelas-jelas disematkan kepada umat Islam paham agama bahkan hafiz dan berpenampilan menarik atau good looking.

Baca Juga: Kasus Virus Corona Harian Pecah Rekor, Positif Covid-19 di India Kini Sentuh Angka 4 Juta Kasus

Pernyataan ini dinilai bisa menimbulkan prasangka dan kegaduhan di masyarakat terhadap gairah umat islam yang sedang giat-giatnya belajar agama.

"Kami heran kenapa Menag kerap kali muncul dengan pernyataan kontroversial yang mendeskriditkan umat Islam utamanya generasi yang punya ghirah belajar agama. Jangan terus menurus umat ini disudutkan dan dituduh radikal apalagi secara secara sembrono menyematkan stereotif kepada para hafiz dan generasi umat yang punya pemahaman agama yang baik," ungkap Jazuli geram, sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi dalam artikel berjudul "Pernyataan Ngawur Menag Soal Radikalisme, PKS Protes Keras".

Fraksi PKS kecewa terhadap Menag yang tidak komperhensif dan objektif dalam memahami permasalahan.

Baca Juga: Asal Cover Lagu Bisa Dijerat Hukum hingga 10 Tahun dan Denda Milyaran Jika Mengabaikan Hal Ini

Jazuli menegaskan, seharusnya menteri agama tidak menebar ketakutan di tengah darurat moral dan akhlak generasi bangsa, mengungkap orang belajar agama dan pemahaman yang baik adalah pintu masuk radikalisme.

Menurutnya, menteri agama seharusnya mempromosikan agar semua orang dapat kembali pada agama dengan belajar yang baik, memakmurkan masjid, dan menghafal Alquran.

"Ini menunjukkan menteri agama tidak paham peta masalah kebangsaan dan denyut nadi keberagamaan khususnya umat Islam. Akibatnya salah dalam mengambil kesimpulan sehingga keluar pernyataan yang kontraproduktif dan menyakitkan umat. Dan ini berbahaya karena kebijakan negara bisa salah kaprah," tegas Jazuli.

Baca Juga: Berkesan dan Melekat di Hati, Simak Deretan Kutipan Bijak dari Drakor 'It's Okay to Not Be Okay'

Anggota Komisi I DPR ini meminta Menag dan jajaran Kementerian Agama tidak lagi gegabah dalam membuat pernyataan soal radikalisme dengan stereotif tertentu kepada umat Islam.

Umat Islam tegas melawan radikalisme dan terorisme karena jelas bukan bagian dari ajaran Islam. Sehingga mengatakan orang paham agama dan hafiz sebagai pintu masuk radikalisme sungguh menyakitkan.

Sebelumnya, Fachrul Razi mengungkapkan pernyataan ngawur soal strategi paham radikal masuk di lingkungan ASN dan masyarakat di acara webinar bertajuk 'Strategi Menangkal Radikalisme Pada Aparatur Sipil Negara', yang disiarkan di YouTube KemenPAN-RB, Rabu, 2 September 2020.

Baca Juga: Vaksin Sputnik V Rusia Diklaim Miliki Antibodi Lebih Tinggi Saingi Pasien Sembuh Covid-19

Menurut Fachrul, salah satu strategi kaum radikalisme masuk itu melalui seorang anak good looking atau paras yang menarik.

"Cara masuk mereka gampang, pertama dikirimkan seorang anak yang good looking, penguasaan bahasa Arab bagus, hafiz, mulai masuk, ikut-ikut jadi imam, lama-orang orang situ bersimpati, diangkat jadi pengurus masjid. Kemudian mulai masuk temannya dan lain sebagainya, mulai masuk ide-ide yang tadi kita takutkan," ucapnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah