Menag Fachrul Razi Ngawur Soal Radikalisme, PKS Protes Keras: Kebijakan Negara Bisa Salah Kaprah

- 5 September 2020, 16:15 WIB
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi saat membahas sertifikasi halal gratis bagi usaha mikro dan kecil dalam kesempatan jumpa pers secara daring pada Kamis 13 Agustus 2020.
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi saat membahas sertifikasi halal gratis bagi usaha mikro dan kecil dalam kesempatan jumpa pers secara daring pada Kamis 13 Agustus 2020. /Antara / HO-Kementerian Agama

"Ini menunjukkan menteri agama tidak paham peta masalah kebangsaan dan denyut nadi keberagamaan khususnya umat Islam. Akibatnya salah dalam mengambil kesimpulan sehingga keluar pernyataan yang kontraproduktif dan menyakitkan umat. Dan ini berbahaya karena kebijakan negara bisa salah kaprah," tegas Jazuli.

Baca Juga: Berkesan dan Melekat di Hati, Simak Deretan Kutipan Bijak dari Drakor 'It's Okay to Not Be Okay'

Anggota Komisi I DPR ini meminta Menag dan jajaran Kementerian Agama tidak lagi gegabah dalam membuat pernyataan soal radikalisme dengan stereotif tertentu kepada umat Islam.

Umat Islam tegas melawan radikalisme dan terorisme karena jelas bukan bagian dari ajaran Islam. Sehingga mengatakan orang paham agama dan hafiz sebagai pintu masuk radikalisme sungguh menyakitkan.

Sebelumnya, Fachrul Razi mengungkapkan pernyataan ngawur soal strategi paham radikal masuk di lingkungan ASN dan masyarakat di acara webinar bertajuk 'Strategi Menangkal Radikalisme Pada Aparatur Sipil Negara', yang disiarkan di YouTube KemenPAN-RB, Rabu, 2 September 2020.

Baca Juga: Vaksin Sputnik V Rusia Diklaim Miliki Antibodi Lebih Tinggi Saingi Pasien Sembuh Covid-19

Menurut Fachrul, salah satu strategi kaum radikalisme masuk itu melalui seorang anak good looking atau paras yang menarik.

"Cara masuk mereka gampang, pertama dikirimkan seorang anak yang good looking, penguasaan bahasa Arab bagus, hafiz, mulai masuk, ikut-ikut jadi imam, lama-orang orang situ bersimpati, diangkat jadi pengurus masjid. Kemudian mulai masuk temannya dan lain sebagainya, mulai masuk ide-ide yang tadi kita takutkan," ucapnya.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah