Bahas Soal Mafia Utang di Twitter, Said Didu Kena Sentil Jubir Kemenkeu: Menurut Saya ini Tidak Fair

- 3 September 2020, 20:55 WIB
Said Didu
Said Didu /net

Lebih lanjut, ia pun menunjukan data perkemabangan indikator keuangan yang diberi judul membaik. Di mana di dalamnya terdapat bunga utang atau Yield SUN yang turun menjadi -4,99 persen, serta Yield Asing yang juga turun menjadi -27,2 persen.

Baca Juga: Bandel Langgar Protokol Kesehatan, Warga Diberi Sanksi Berbaring di Peti Jenazah untuk Merenung

"Biar jelas silakan disimak grafik di bawah ini. Yield Indonesia turun (hijau), kepemilikan asing juga turun, aliran modal masuk mulai naik. Ada kepercayaan pasar dan pengelolaan kebijakan moneter dan fiskal yang hati-hati dan terukur. Betul kan Om @msaid_didu?" paparnya.

Tambahnya, ia menyajikan data komposisi utang pemerintah yang diklaim terjaga di tengah pandemi Covid-19.

Dalam grafik tersebut disebutkan posisi utang per akhir Juli 2020 mencapai Rp5.434,86 triliun, dengan rincian 84,57 persen bersumber dari Surat Berharga Negara (SBN) dan 15,43 persen dari pinjaman.

Baca Juga: Puan Maharani Ragukan Kesetiaan Sumbar pada Pancasila, PKS: Kami Ingin Anda Cabut Kata-kata Tersebut

Dari rincian SBN yang sebesar Rp4.596,26 triliun diperoleh dari dua sumber pendanaan.

Pertama dari domestik sebesar Rp3.351,13 triliun yang terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp2.718,09 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara Rp633,04 triliun.

Sementara untuk sumber kesua SBN diperoleh dari valas yang totalnya Rp1.245,13 triliun, dengan rincian SUN Rp 985,77 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara Rp259,36 triliun.

Baca Juga: Beri Peringatan Soal Utang Negara saat Pandemi, Said Didu: Waspadai Mafia Utang yang Menjebak NKRI

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x