Rokok Disebut Pelaku Ketidakadilan Pembangunan RI, Muhadjir Effendy: Hanya Untungkan Kelompok Kecil

- 27 Agustus 2020, 15:42 WIB
Ilustrasi seorang pria perokok.
Ilustrasi seorang pria perokok. /pexels.com/(Petar Starcevic)/

PR CIREBON - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut rokok sebagai salah satu instrumen pencipta ketidakadilan di Tanah Air.

Hal ini diungkap Muhadjir dalam diskusi daring dengan tema "Tingkat Prevalensi Peningkatan Merokok pada Kategori Anak di Indonesia: Efek Harga dan Efek Teman Sebaya" pada Kamis, 27 Agustus 2020.

"Rokok ikut andil menciptakan ketidakmerataan," tegas Muhadjir, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Baca Juga: KPK Menangis Tangkap Pejabat Korupsi, Nurul Ghufron: Perlihatkan Reputasi Buruk Bangsa

Pasalnya, para perokok adalah masyarakat ekonomi menengah dan sebagian besar merupakan kelas bawah. Sedangkan, pihak yang mendapatkan keuntungan finansial secara ekonomis adalah sekelompok kecil, yaitu perusahaan-perusahaan rokok.

Artinya, ini semakin menciptakan ketidakadilan yang tinggi di Indonesia, sekaligus sebagai salah satu perintang memajukan kebudayaan juga menyangkut kebiasaan merokok.

Bahkan, perilaku merokok bisa mengurangi dari nilai-nilai kebudayaan yang dimiliki masyarakat Indonesia, sehingga Kemenko PMK berkepentingan dalam upaya menekan, mengurangi, dan bahkan bisa menghapuskan penggunaan rokok di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Hanya di Inggris, Pemerintah Membayar Warga yang Mengisolasi Diri akibat Terpapar Covid-19

Untuk itu, ia mengatakan dari sembilan misi Presiden dan Wakil Presiden terdapat tiga poin yang terkait dengan program utama Kemenko PMK, yakni peningkatan kualitas manusia Indonesia dan pembangunan yang merata dan berkeadilan.

Tepatnya ini ada dalam poin ketiga, kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa, dalam hal ini berkaitan langsung dengan rokok.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x