Network
PR CIREBON - Inggris memutuskan akan membayar warganya yang berpenghasilan rendah yang mengisolasi diri akibat mengidap virus Corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19.
Inggris, sementara itu, sedang meningkatkan langkah-langkah untuk mengendalikan wabah tersebut.
Kebijakan baru itu diambil setelah kalangan politisi oposisi mendesak pemerintah untuk menerapkan sistem pembayaran, di tengah kekhawatiran bahwa sebagian warga tidak akan bisa mematuhi panduan kesehatan karena mereka harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Heran dengan Tuduhan yang Sebut Bung Karno hingga Jokowi Komunis, Megawati: Nalarnya itu Kemana?
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, pemerintah mengatakan warga yang dinyatakan positif terpapar Covid-19 akan mendapat bantuan uang 130 pound (sekitar Rp2,5 juta) selama periode karantina yang berlangsung 10 hari.
Anggota-anggota rumah tangga mereka, yang harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari, akan mendapat 182 pound (sekitar Rp3,5 juta).
Uang bantuan itu akan diberikan kepada warga yang berada dalam sistem bantuan kesejahteraan, yang dikenal sebagai Universal Credit atau Working Tax Credit, atau warga yang tidak mampu bekerja dari rumah.
Baca Juga: Edhy Prabowo akan Membeli 200 Pucuk Senapan dengan Anggaran Rp7 Miliar, Untuk Apa?
Skema itu akan coba diterapkan pertama kali bagi warga di Blackburn, Pendle, dan Oldham, yang mengalami karantina wilayah karena tingkat penularan virus di daerah mereka lebih tinggi.
