Menurut pendapatnya, masa depan Indonesia berada di tangan para generasi muda saat ini.
Sementara itu, Sandiaga Uno mengatakan pada zaman sekarang, setiap orang dituntut memiliki adaptive quotient (AQ) yang mengukur sejauh mana bisa beradaptasi dengan situasi baru.
Baca Juga: Pemerintah Tidak akan Berbohong Usut Kebakaran Kejagung, Mahfud MD: Tidak Mungkin Melakukan Cilukba
"Negara-negara maju sudah mulai membahas tentang Ekonomi 5.0," kata calon wakil presiden pada Pemilu 2019 itu.
Menurut dia, para diaspora Indonesia adalah orang-orang terbaik yang dapat kesempatan kuliah di luar negeri.
"Oleh karena itu, mereka semua harus bisa mengabdi kepada negara," ujarnya.
Baca Juga: Tak Hanya Kejagung, Deretan Gedung ini Juga Terbakar Saat Negara Lakukan Pengusutan Kasus Besar
Menurut Sandi, sekarang sudah waktunya untuk berkolaborasi bukan berkompetisi, mencontohkan sudah saatnya Indonesia memakai produk dalam negeri.
Sedangkan, Bima Arya menekankan pentingnya memperluas jaringan, memiliki nasionalisme, dan ingin mengabdi.
"Banyak cara untuk mengabdi tidak harus menjadi wali kota atau wakil presiden," katanya.***