Presiden Jokowi Soal Kehadiran KAMI, Pengamat: Santai, Toh Rakyat Jadi Kekuatan Andalan

- 23 Agustus 2020, 07:31 WIB
Presiden Jokowi telah mengeluarkan Keppres pada 18 Agustus 2020, maka dari itu ASN bisa menikmati libur panjang selama 11 hari di akhir tahun. /Instagram.com/Jokowi
Presiden Jokowi telah mengeluarkan Keppres pada 18 Agustus 2020, maka dari itu ASN bisa menikmati libur panjang selama 11 hari di akhir tahun. /Instagram.com/Jokowi /

PR CIREBON - Deklarasi sejumlah tokoh nasional yang menginisiasi kehadiran Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dinilai bukan hal serius bagi Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP), Maruarar Sirait.

Ia bahkan, nampak santai menanggapi santai kehadiran KAMI yang tidak akan menganggu kekuatan politik Presiden Joko Widodo

"Santai saja. Kan kekuatan Jokowi itu ada di rakyat, bukan di elite," ungkap Ara, sapaan Maruarar, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi pada Sabtu, 22 Agustus 2020.

Baca Juga: Anies Bersiaga Pantau Lokasi Kebakaran Kejagung, Sebut Kerahkan 40 Unit Damkar dengan 230 Personil

Lebih lengkap, Ara menilai perjalanan panjang Presiden Jokowi selalu mendapat dukungan dari mayoritas rakyat. Bahkan, tidak jarang Presiden Jokowi mendapat perlawanan atau pertentangan dari elite, tetapi sejarah menunjukkan keberpihakan rakyat terhadap Presiden Jokowi masih selalu ada.

"Terbukti Jokowi menang dua kali di Solo, kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta dan menjadi Presiden dua kali. Artinya, Jokowi sangat dipercaya oleh rakyat. Jokowi sendiri lahir dari rahim rakyat," ujar anggota DPR periode 2004-2019 ini.

Lebih lanjut, KAMI hanyalah gerakan biasa yang wajar dalam kehidupan yang demokratis, bahkan loyalis dan pendukung Jokowi pun tak perlu membuat gerakan tandingan bagi KAMI.

Baca Juga: Banyak Akun Medsos Diretas saat Kritisi Pemerintah, FPI: Harus Berani Gunakan UU ITE

Namun demikian, pemerintahan juga memerlukan check and balances di tengah kekuatan mayoritas perlamen yang berada dalam satu barisan dengan pemerintah.

"Pak Jokowi juga santai saja kok. Pak Jokowi kan pemimpin yang lahir dari proses demokrasi itu sendiri dan juga sangat demokratis. Buktinya, demo-demo di Monas atau di depan Istana atau kehadiran KAMI kan lancar-lancar saja kan. Ini bukti bahwa demokrasi di Indonesia berjalan sangat bagus. Di tengah kekuatan pemerintah dan parlemen, Indonesia tidak menjadi negara otoriter," jelas Ara.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x