Bersahaja dan Tegas
Saya juga mengenal Ali Purwito sebagai sosok seorang pejabat yang bersahaja. Tidak pernah berpenampilan berbeda dari yang lain. Kadang saya melihat dia memakai kemeja yang hasil setrikaannya saja masih ga rapih. Pernah saya harus membantu membetulkan kerah kemejanya yang berlipat ketika kami bertemu pada sebuah acara publik di Denpasar ketika itu.
Sikap baik lainnya ialah, selama saya mengenalnya saya tidak pernah melihat dia marah atau memperlihatkan muka "keruh", baik ketika berada di lingkungan para stafnya apalagi menghadapi anak-anaknya.
Baca Juga: Buddy's Coffee and Grill, Kafe di Pinggir Sawah di Kabupaten Majalengka
Persahabatan kami terus berlanjut meski hanya diawali dengan sebuah pertemuan karena tugas kerja masing-masing. Kami berada bersama di Denpasar sekitar 3 tahun-an, saat saya menjadi Kepala LKBN Antara Bali 1980-1983 dan Ali Purwito sebagai Kepala BC Ngurah Rai, Bali.
Ali Purwito pernah pula menjadi Kakanwil BC Nusra di Denpasar yang wilah kerjanya meliputi provinsi Bali, NTB, NTT dan Timtim pada periode tahun 1990-an. Jabatan lain yang pernah dieembannya termasuk sebagai Direktur Cukai, direktur P2, Kakanwil BC Tanjung Balai (Riau), Atase BC RI di Hongkong dan sebagai Hakim Pengadilan Pajak.
Selepas tugas resmi sebagai pejabat negara, Kawan saya itu kemudian aktif ngajar di sejumlah perguruan tinggi dan menulis sejumlah buku, diantaranya buku tentang Pengadilan Pajak dan buku Kepabeanan Indonesia. Karya-karya akademisnya itu menjadi referensi para pengambil kebijakan dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.
Selamat jalan sahabatku, pejabat yang bersahaja, ramah dan mudah mengulurkan tangan tetapi tegas.***
*) Wartawan Senior/Advokat/dosen di Bandung