Negara-negara ASEAN saat ini masih harus berjuang untuk melawan penyebaran virus yang belum menunjukkan tanda-tanda pelambatan, dan pelemahan ekonomi global akibat Covid-19.
“Semua ini (terjadi) kala rivalitas antara negara-negara kuat terus meningkat, kepercayaan antarnegara-negara melemah, dan masa depan kerja sama internasional jadi dipertanyakan. Kekuatan nilai-nilai ASEAN sekali lagi diuji,” kata Menlu.
Baca Juga: Erick Thohir Buka-bukaan, Sebut Jurus Andalan Agar Indonesia Terhindar dari Resesi Ekonomi
Oleh karena itu, dia meyakini untuk bertahan dari krisis ini, ASEAN perlu menegaskan sikap bertanggung jawab atas satu sama lain.
Negara-negara di kawasan perlu bekerja sama untuk menghidupkan kembali ekonomi, mengembalikan pekerjaan-pekerjaan, dan membangun kembali kepercayaan pasar, termasuk dengan mengembalikan perjalanan-perjalanan secara bertahap dan berhati-hati.
“Kita juga harus bergerak bersama untuk menjaga kedamaian dan stabilitas di kawasan, dan tidak terbawa arus tensi geopolitik atau dipaksa untuk memilih kubu. Kita harus berada di depan untuk menjaga sentralitas, menjaga relevansi, dan berada di kursi pengemudi dalam mengubah rivalitas menjadi kerja sama, dan ketidakpercayaan menjadi kepercayaan strategis,” paparnya.
Retno pun menekankan bahwa nilai-nilai ASEAN harus menjadi prinsip panduan, termasuk dengan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.***