HARI INI Peringatan 53 Tahun ASEAN, Asia Tenggara Buktikan Solidaritas Kuat di Tengah Pandemi

- 8 Agustus 2020, 15:55 WIB
LOGO ASEAN.*/KEMLU.GO.ID
LOGO ASEAN.*/KEMLU.GO.ID /

PR CIREBON - Hari ini, Sabtu, 8 Agustus 2020 merupakan hari peringatan terbentuknya Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang dibentuk oleh lima negara perwakilan 53 tahun lalu, termasuk Indonesia.

53 tahun terbentuk, ASEAN telah menunjukkan kemampuan untuk menjaga nilai-nilai solidaritas dan kemitraan semakin kuat di tengah pandemi Covid-19 yang menjadi ujian bagi berbagai negara di dunia, termasuk negara-negara anggota ASEAN.

Dalam pidato yang disampaikan pada perayaan virtual hari jadi ASEAN yang ke-53 dari Jakarta, Sabtu, Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengatakan pandemi Covid-19 telah menjadi ujian bagi nilai-nilai kebersamaan dan kerja sama di kawasan.

Baca Juga: Donald Trump Singgung Isu Agama dalam Kampanye, Sebut Biden Menyakiti Alkitab dan Melawan Tuhan

“Namun, sejak awal wabah merebak, ASEAN telah cepat dalam merespons. Mulai dari berbagi informasi, memfasilitasi repatriasi warga negara-negara, menjaga pergerakan perdagangan, hingga membantu mereka yang membutuhkan,” kata Menlu, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Menurutnya, krisis Covid-19 telah menunjukkan bahwa pandangan yang terlalu fokus pada cara pandang yang bersifat ke dalam (inward looking) bukanlah pilihan.

“Kerja sama dan kolaborasi menjadi pusat respons ASEAN terhadap pandemi Covid-19 dan seterusnya,” tambah Retno.

Baca Juga: Terkesan Dadakan dan Tak Jelas, Dana Subsidi Pekerja Disebut Siasat Pemerintah Tutupi Ketidakmampuan

Bantuan dan dukungan dari negara-negara mitra di luar ASEAN juga menjadi bagian penting untuk membangun ketahanan kesehatan serta kesiapan di kawasan, yang lebih menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antarnegara di tengah pandemi.

Negara-negara ASEAN saat ini masih harus berjuang untuk melawan penyebaran virus yang belum menunjukkan tanda-tanda pelambatan, dan pelemahan ekonomi global akibat Covid-19.

“Semua ini (terjadi) kala rivalitas antara negara-negara kuat terus meningkat, kepercayaan antarnegara-negara melemah, dan masa depan kerja sama internasional jadi dipertanyakan. Kekuatan nilai-nilai ASEAN sekali lagi diuji,” kata Menlu.

Baca Juga: Erick Thohir Buka-bukaan, Sebut Jurus Andalan Agar Indonesia Terhindar dari Resesi Ekonomi

Oleh karena itu, dia meyakini untuk bertahan dari krisis ini, ASEAN perlu menegaskan sikap bertanggung jawab atas satu sama lain.

Negara-negara di kawasan perlu bekerja sama untuk menghidupkan kembali ekonomi, mengembalikan pekerjaan-pekerjaan, dan membangun kembali kepercayaan pasar, termasuk dengan mengembalikan perjalanan-perjalanan secara bertahap dan berhati-hati.

“Kita juga harus bergerak bersama untuk menjaga kedamaian dan stabilitas di kawasan, dan tidak terbawa arus tensi geopolitik atau dipaksa untuk memilih kubu. Kita harus berada di depan untuk menjaga sentralitas, menjaga relevansi, dan berada di kursi pengemudi dalam mengubah rivalitas menjadi kerja sama, dan ketidakpercayaan menjadi kepercayaan strategis,” paparnya.

Retno pun menekankan bahwa nilai-nilai ASEAN harus menjadi prinsip panduan, termasuk dengan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x